Jumlah Pengunjung Taman Nasional Komodo Bakal Dibatasi - Menjaga Kelestarian

Pengelola Taman Nasional Komodo (TNK) berencana menerapkan pembatasan jumlah pengunjung ke habitat satwa purba komodo itu mulai tahun ini. "Pembatasan jumlah pengunjung akan kami terapkan di tiap objek wisata, baik di darat maupun lokasi selam," kata Kepala TNK Sudiyono, seperti yang dilansir dari Antara.

Menurutnya, pembatasan wisatawan mancanegara dan domestik dilakukan demi meminimalisir dampak dari ekowisata terhadap lingkungan di kawasan TNK, mengingat arus kunjungan turis yang terus membeludak.

TNK mencatat, arus kunjungan wisatawan ke salah satu dari 10 destinasi unggulan nasional itu dalam tahun 2017 mencapai 119 ribu orang, atau naik 11,04 persen dari tahun 2016 sebanyak 107 ribu orang. Jumlah turis yang membeludak itu, menurutnya, dikhawatirkan berdampak pada kondisi lingkungan maupun keberlangsungan hidup satwa komodo yang merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia itu sendiri.

Untuk itu, lanjut Sudiyono, perlu adanya pembatasan jumlah pengunjung, yang dilakukan secara tidak langsung dengan menaikan tarif kunjungan sesuai dengan pembagian rayon. Ia menjelaskan, saat ini karcis masuk untuk pengunjung umum pada rayon III masih terbilang rendah dengan tarif Rp150 ribu per orang per hari untuk wisatawan mancanegara, dan Rp5.000 untuk wisatawan domestik.

Sementara tarif untuk rombongan pelajar atau mahasiswa masing-masing untuk mancanegara sebesar Rp100 ribu per orang per hari, dan domestik Rp3.000. Tarif tersebut, katanya, masih lebih murah dibandingkan dengan rayon II dengan tarif Rp250 ribu per orang per hari untuk wisatawan mancenegara, dan Rp20 ribu untuk domestik.

Sedangkan tarif rayon I masing-masing Rp200 ribu per orang per hari untuk wisatawan mancanegara, dan domestik Rp10 ribu.“Saat ini kunjungan banyak masuk ke rayon III, kami usulkan untuk nantinya mereka ke rayon I atau II," kata Sudiyono.

Ia menyebut, kenaikan tarif untuk wisatawan mananegara bisa mencapai 25 persen per rayon, sedangkan wisatawan domestik mencapai 50 persen dari tarif saat ini."Saat ini tarif masih terlalu murah untuk masuk TNK dengan sekali masuk bisa menjangkau seluruh objek," ujar Sudiyono.

Sudiyono berharap, rencana kenaikan tarif tersebut membuat pendapatan negara bukan pajak (PNBP) tetap meningkat. Di sisi lain jumlah kunjungan bisa dikendalikan, sehingga tekanan pengunjung terhadap kawasan konservasi lebih kecil.

"Rencana ini akan kami terapkan mulai 2018 ini namun tentu akan melalui tahap sosialisasi terlebih dahulu," kata Sudiyono.

Menurut  Sudiyono mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada satwa komodo di kawasannya yang mengalami stres. Pulau Komodo memang tak lagi sepi. Sejak beberapa tahun yang lalu, pulau yang dikelilingi perairan cantik ini ramai dikunjungi turis. Ada yang memang berniat untuk melihat komodo dan ada juga yang berniat menyelam di perairannya. "Biasanya satwa kalau mengalami stres itu ada tanda-tandanya, tapi sejauh ini belum ada komodo yang mengalaminya,” kata Sudiyono.

Sudiyono menjelaskan, tanda-tanda stres komodo bisa terlihat dari sikapnya yang berubah diam atau malah agresif. Komodo yang sedang stres juga disebut melakukan aksi mogok makan."Tapi, memang ada perubahan perilaku. Misalnya dulu ada orang mendekat maka komodo lari menjauh, sekarang tidak," ujar Sudiyono.

Setiap hari, Sudiyono dan timnya melakukan pemantauan perilaku komodo. Selain untuk keamanan pengunjung, hal tersebut juga dilakukan demi keberlangsungan hidup komodo di Taman Nasional Komodo. Pemantauan tersebut juga dilakukan bersama peneliti kehewanan. Jika memang ada perubahan perilaku komodo karena keberadaan turis, maka pihak Taman Nasional Komodo akan melakukan evaluasi kawasan dan jumlah kunjungan.Saat ini, turis hanya diizinkan melihat kawanan komodo di kawasan Loh Liang dan Loh Buaya. “Kami juga sedang merundingkan untuk menyebar turis ke berbagai titik, agar keramaian tidak menumpuk di satu titik,” kata Sudiyono.

Sepanjang tahun 2017, sebanyak 120 ribu turis domestik dan mancanegara telah berkunjung ke Taman Nasional Komodo. Sebanyak 60 persen jumah kunjungan tersebut didominasi oleh turis mancanegara.

BERITA TERKAIT

Liburan ke Jepang Makin Ramai, Howliday Travel Tawarkan Private Trip Eksklusif

  Liburan ke Jepang Makin Ramai, Howliday Tracel Tawarkan Private Trip Eksklusif NERACA  Jakarta - Organisasi Pariwisata Jepang (JNTO) telah…

The Apurva Kempinski Bali Luncurkan Program Powerful Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika

  The Apurva Kempinski Bali Luncurkan Program Powerful Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika NERACA Jakarta - The Apurva Kempinski Bali…

Hadir di 4 Wilayah, The Pokemon Company Umumkan Proyek Pikachu's Indonesia Journey

  Hadir di 4 Wilayah, The Pokemon Company Umumkan Proyek Pikachu's Indonesia Journey NERACA Jakarta - The Pokémon Company, perusahaan…

BERITA LAINNYA DI Wisata Indonesia

Liburan ke Jepang Makin Ramai, Howliday Travel Tawarkan Private Trip Eksklusif

  Liburan ke Jepang Makin Ramai, Howliday Tracel Tawarkan Private Trip Eksklusif NERACA  Jakarta - Organisasi Pariwisata Jepang (JNTO) telah…

The Apurva Kempinski Bali Luncurkan Program Powerful Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika

  The Apurva Kempinski Bali Luncurkan Program Powerful Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika NERACA Jakarta - The Apurva Kempinski Bali…

Hadir di 4 Wilayah, The Pokemon Company Umumkan Proyek Pikachu's Indonesia Journey

  Hadir di 4 Wilayah, The Pokemon Company Umumkan Proyek Pikachu's Indonesia Journey NERACA Jakarta - The Pokémon Company, perusahaan…