Pemerintah Siapkan Rp3,24 triliun untuk Pembiayaan Ultra Mikro

 

 

NERACA

 

Jakarta - Pemerintah menyiapkan dana sebesar Rp3,24 triliun untuk pembiayaan ultra mikro (UMi) dengan target penerima dana lebih dari 800.000 debitur pada 2018. "Dana Rp3,24 triliun merupakan total dari alokasi dana 2018 sebesar Rp2,5 triliun ditambah sisa alokasi tahun anggaran 2017 Rp747 miliar," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Selasa (23/1).

Realisasi pembiayaan UMi pada 2017 mencapai Rp743 miliar untuk 307.000 debitur dengan tingkat pinjaman bervariasi dari Rp1 juta hingga Rp10 juta per debitur. Pada pertengahan Agustus 2017, Pemerintah meluncurkan proyek percontohan pembiayaan kepada pelaku usaha sektor mikro yang tidak memiliki akses kredit dari perbankan atau segmen ultramikro, dengan sasaran 44 juta pelaku usaha di seluruh Indonesia.

Dalam proyek percontohan tersebut, Kemenkeu bekerja sama dengan Kementerian Sosial, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Kementerian Komunikasi dan Informatika. Pembiayaan ultramikro itu menyasar pengusaha segmen mikro yang membutuhkan pembiayaan di bawah Rp10 juta. Dengan begitu plafon maksimal pembiayaan ultramikro itu tidak dapat melebihi Rp10 juta.

Pelaku usaha mikro dengan segmen pembiayaan sampai Rp10 juta masih banyak yang belum tersentuh oleh perbankan. Di berbagai daerah, pelaku usaha segmen tersebut akhirnya banyak yang terjebak dengan pembiayaan oleh rentenir. Maka dari itu, tingkat keuangan inklusif juga diharapkan turut meningkat. Pusat Investasi Pemerintah (PIP) selaku pelaksana pembiayaan UMi sendiri menyebutkan proyek percontohan tersebut diterapkan di 19 kabupaten/kota. Penyaluran pembiayaan disalurkan melalui tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT. Pegadaian, PT. Bahana Ventura, PT.

Permodalan Nasional Madani (PNM) dengan tingkat bunga di kisaran 2-4 persen. Sri Mulyani mengatakan, dengan anggaran yang disiapkan oleh pemerintah saat ini, dapat dioptimalkan untuk membantu pelaku usaha mikro terutama yang berada di lapisan terbawah. "Kami berharap mereka bisa menjadi lebih mandiri dan dengan dana ini bisa memberdayakan masyarakat pada tingkat paling bawah," ujar Sri Mulyani.

 

BERITA TERKAIT

Pengamat: Aksi Merger-Akuisisi Berpotensi Dorong Industri Asuransi dan Skala Ekonomi Besar

  NERACA Jakarta-Aksi merger-akuisisi perusahaan asuransi dinilai akan menciptakan industri dengan permodalan yang kuat, sehingga turut menopang perekonomian Tanah Air.…

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Pengamat: Aksi Merger-Akuisisi Berpotensi Dorong Industri Asuransi dan Skala Ekonomi Besar

  NERACA Jakarta-Aksi merger-akuisisi perusahaan asuransi dinilai akan menciptakan industri dengan permodalan yang kuat, sehingga turut menopang perekonomian Tanah Air.…

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…