Lepas 20% Saham Ke Publik - Artajasa Bidik Dana IPO Rp 200 Miliar

NERACA

Jakarta – Satu lagi perusahaan yang berniat melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) di tahun ini yakni PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Artajasa). Perusahaan yang bergerak di jasa pembayaran elektronik ini berencana menawarkan 20% dari saham ditempatkan dan disetor penuh melalui IPO. “Artajasa akan melepas 20% dari total saham  untuk mengincar dana sekitar Rp200 miliar,”ujar Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Samsul Hidayat di Jakarta, kemarin.

Disebutkan, Artajasa telah menyusun  prospektus dengan menggunakan laporan keuangan telah  audit yang berakhir pada 30 September 2017 dan selanjutnya akan disampaikan kepada regulator pasar modal yakni Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Saat ini perseroan tengah menunggu izin pra efektif dari OJK.

Sebelumnya, anak  usaha PT Indosat Tbk ( ISAT ) itu tengah mencari  investor strategis. Sedangkan komposisi kepemilikan saham pada Artajasa saat ini adalah Indosat melalui anak usahanya, PT Aplikasinusa Lintasarta, menguasai 55% saham Artajasa. Sedangkan sebanyak 72,36% saham Aplikasinusa Lintasarta yang bergerak di bisnis komunikasi data ini dikendalikan langsung oleh Indosat.

Menjadi perusahaan pembayaran elektronik ternama di Indonesia, menjadi komitmen PT Artajasa untuk siap mengimplementasikan sistem pembayaran nasional yang terintegrasi dalam mendukung rencana Gerbang Pembayaran Nasional (GPN). Direktur Utama Artajasa, Bayu Hanantasena pernah bilang, implementasi GPN menjadi suatu keharusan bagi semua pihak yang terlibat dalam industri sistem pembayaran nasional.

Untuk itu, sebagai salah satu pelaku di industri sistem pembayaran, Artajasa telah melakukan serangkaian strategi korporasi dalam memenuhi kesiapan implementasi GPN."Kami sudah mengajukan izin untuk menjadi salah satu lembaga `switching` dalam GPN," katanya.

Artjasa, kata Bayu, juga terlibat aktif dalam penyusunan standar interkoneksi antara `switching` yang akan tergabung dalam sistem GPN, termasuk dalam proses uji coba dari implementasi standar-standar tersebut. Sebelumnya, pihaknya juga turut membangun standar yang digunakan secara nasional, seperti National Standard for Indonesian Chip Card Specification (NSICCS).

Perusahaan penyedia jaringan infrastruktur sistem pembayaran terdepan di Indonesia itu juga terus berupaya berperan aktif di semua lini dalam implementasi GPN ke depannya.”Dengan hadirnya implementasi GPN, tentunya juga akan membuka peluang-peluang bisnis baru bagi Artajasa," ujarnya.




BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…