Pendanaan di Pasar Modal Rp 254,51 Triliun

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pengimpunan dana di pasar modal sepanjang tahun lalu mencapai Rp 254,51 triliun. Perinciannya adalah surat utang senilai Rp 156,71 triliun (termasuk obligasi berkelanjutan), rights issue Rp 88,20 triliun dan initial public offering (IPO) Rp 9,60 triliun. Dimana ralisasi pendanaan pada 2017 meningkat 30,27% dibandingkan realisasi 2016 senilai Rp 195,37 triliun.

OJK akan mendorong perluasan instrumen pembiayaan yang lebih bervariasi. Instrumen itu antara lain perpetual bond, green bond dan obligasi daerah. Adapula skema pengelolaan dana tabungan perumahan rakyat (tapera) melalui instrumen kontrak investasi kolektif (KIK).”Kami menerbitkan perpetual bond. Itu boleh diperdagangkan di bursa. Diserap juga oleh investor keuangan. Perpetual bondbisa diakui sebagai ekuitas,”kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso pada pekan kemarin.

OJK pun, lanjut Wimboh siap mempermudah proses penawaran umum efek bersifat utang dan sukuk bagi pemodal profesional. Hal ini untuk mempercepat proses penawaran umum. Namun Wimboh memastikan perwujudan kebijakan ini bukan berupa relaksasi. “Pokoknya prosesnya dipercepat, semuanya dipercepat,”ujarnya.

Kebijakan strategis lainnya adalah meningkatkan akses investor domestik. OJK akan memacu keterlibatan pelaku ekonomi, khususnya lembaga jasa keuangan daerah, melalui penerbitan kebijakan pendirian perusahaan efek daerah.  Di akhir 2017, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, dalam dua tahun terakhir jumlah investor di pasar modal naik 44% menjadi 1,12 juta. Bahkan, sepanjang 2017 nilai investasi pemodal lokal mencapai Rp 340 triliun.

Selanjutnya, OJK terus meningkatkan proses perizinan dan penyelesaian transaksi yang lebih cepat dengan menggunakan teknologi. Akhir tahun lalu OJK merilis aturan pendaftaran elektronik atau e-registration.  Ketentuan ini tertuang dalam Peraturan OJK No. 58/POJK.04/2017. Implementasinya tertuang dalam sistem elektronik bernama Sistem Perizinan dan Registrasi Terintegrasi (SPRINT) yang siap beroperasi pada tahun ini.

Kencangnya perputaran dana di pasar modal berkorelasi positif dengan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Selama 2017, IHSG tumbuh 20% dan hingga kini masih dalam tren bullish

 

BERITA TERKAIT

Laba Mandiri Herindo Adiperkasa Naik 78,04%

Di tiga bulan pertama 2024, PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk(MAHA) membukukan laba bersih Rp73,204 miliar atau naik 78,04% dibanding periode…

Anak Usaha HRUM Raih Pinjaman US$620 Juta

Danai ekspansi bisnisnya, PT Tanito Harum Nickel, anak usaha PT Harum Energy Tbk(HRUM) meraih fasilitas pinjaman senilai US$ 620 juta…

Sawit Sumbermas Raup Laba Rp512,25 Miliar

Laba bersih PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) tercatat sebesar Rp512,25 miliar pada tahun 2023 atau anjlok 72,1% dibanding tahun…

BERITA LAINNYA DI

Laba Mandiri Herindo Adiperkasa Naik 78,04%

Di tiga bulan pertama 2024, PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk(MAHA) membukukan laba bersih Rp73,204 miliar atau naik 78,04% dibanding periode…

Anak Usaha HRUM Raih Pinjaman US$620 Juta

Danai ekspansi bisnisnya, PT Tanito Harum Nickel, anak usaha PT Harum Energy Tbk(HRUM) meraih fasilitas pinjaman senilai US$ 620 juta…

Sawit Sumbermas Raup Laba Rp512,25 Miliar

Laba bersih PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) tercatat sebesar Rp512,25 miliar pada tahun 2023 atau anjlok 72,1% dibanding tahun…