Operasi Pasar Belum Turunkan Harga Beras di Banten

Operasi Pasar Belum Turunkan Harga Beras di Banten 

NERACA

Serang - Operasi Pasar (OP) beras yang dilakukan Pemerintah Provinsi Banten bersama Bulog belum memberikan dampak terhadap penurunan harga beras di sejumlah pasar di Banten yang sudah terjadi sejak dua pekan yang lalu.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Banten Babar Suharso mengatakan pihaknya bersama Bulog akan terus melakukan operasi pasar dalam upaya menekan harga beras di pasaran, meskipun saat ini harga beras masih belum terpengaruh dengan operasi pasar."Memang persoalannya dari distribusi. Kata pedagang sih sampai dijatah. Boleh beli beras dengan harga yang ditentukan oleh pihak distributor. Makanya upaya kami saat ini ya terus saja operasi pasar," kata Babar di Serang, Jumat (19/1). 

Ia mengatakan kenaikan harga beras saat ini mencapai 20 sampai 25 persen dari harga normal. Padahal Bulog dan Disperindag Banten sudah melakukan operasi pasar sejak Desember 2017 di sejumlah pasar di Tangerang dan Serang."Naik terus, sekarang harganya Rp12.100 untuk beras medium, itu beras yang HET (harga eceran tertinggi) Rp9.450. Ini udah 25 persen kenaikan," ujar dia.

Menurut dia, OP yang digelar oleh pemerintah dan bulog bukan sepi minat dari masyarakat, malahan berdasarkan data petugas dilapangan setiap hari di satu lokasi OP paling sedikit satu ton beras terjual. Hanya saja sampai saat ini belum bisa memberikan dampak signifikan terhadap tingginya harga beras."Ditambah kita pun jual ke pengecer, kemarin ada 16 ton yang udah dibeli, pengecer rata-rata tujuh ton setiap hari," kata Babar.

Operasi pasar yang dilakukan bulog diantaranya di Pasar Ciledug dan Pasar Anyar Tangerang, Pasar Rau dan Pasar Lama di Kota Serang, Pasar Baros di Kabupaten Serang, pasar Merak dan Kranggot di Kota Cilegon.

Menurut dia, cadangan beras di Banten masih aman dan cukup hingga dua bulan kedepan. Di Bulog sub divre Serang cadangan beras sebanyak 38 ribu ton. Selain operasi pasar, kata dia, upaya lain yang dilakukan Pemprov Banten adalah dengan cara mengamankan gabah hasil panen petani Banten agar tidak dijual ke luar Banten, akan tetapi diupayakan untuk mencukupi kebutuhan di wilayah Banten."Panen raya diperkirakan minggu ketiga bulan Februari. Jangka panjangnya pembentukan BUMD Agro Bisnis," ungkap dia.

Selain itu, kata dia, Dinas Perdagangan Provinsi Banten juga berupaya membantu warga sekitar Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) untuk mendapatkan harga beras murah dengan melakukan pasar murah. Harga beras di pasar murah tersebut dijual kepada warga Rp8.100 untuk beras medium dan Rp11 ribu untuk harga beras premium. Ant

 

BERITA TERKAIT

Mentan dan Pemprov Targetkan Jabar Jadi Penghasil Padi Nasional

NERACA Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin berupaya memanfaatkan pompanisasi…

Badan Geologi Bandung Lakukan Penelitian Potensi Gempa di Sukabumi

NERACA Sukabumi - Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Sukabumi diteliti oleh Badan Geologi Bandung terkait dengan potensi terjadinya gempa. Penelitian tersebut…

Pj Gubernur Banten Keluarkan SE Penyesuaian Sistem Kerja Usai Lebaran

NERACA Serang - Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 12 Tahun 2024 tentang Penyesuaian Sistem…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Mentan dan Pemprov Targetkan Jabar Jadi Penghasil Padi Nasional

NERACA Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin berupaya memanfaatkan pompanisasi…

Badan Geologi Bandung Lakukan Penelitian Potensi Gempa di Sukabumi

NERACA Sukabumi - Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Sukabumi diteliti oleh Badan Geologi Bandung terkait dengan potensi terjadinya gempa. Penelitian tersebut…

Pj Gubernur Banten Keluarkan SE Penyesuaian Sistem Kerja Usai Lebaran

NERACA Serang - Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 12 Tahun 2024 tentang Penyesuaian Sistem…