Kinerja 2011 Kinclong, - BTN Kejar Pertumbuhan Aset Sampai Rp 100 Triliun

NERACA

Jakarta – Pertumbuhan bisnis properti, terutama di sektor perumahan yang melesat tinggi, memicu cemerlangnya kinerja PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) sepanjang tahun 2011 lalu. Dalam tahun itu, pencapaian aset BTN diperkirakan melebihi Rp 89 triliun. Kondisi itu mendorong BTN memasang target perolehan aset di 2012 sekitar Rp 100 triliun. “Kinerja kita di tahun 2011 sangat baik. Aset kami tumbuh hingga sekitar 30%,” kata Direktur Utama BTN Iqbal Latanro, disela acara peringatan Ulang Tahun ke 62 BTN, di Jakarta, Minggu (5/2).

Menurut Iqbal, dalam tahun ini, BTN akan memacu pertumbuhan kredit sekitar 25%. Pada tahun 2010, kredit BTN mencapai di atas Rp 51 triliun dan pada tahun 2011 diperkirakan akan tumbuh menjadi sekitar Rp 63 triliun. Sementara laba BTN pada tahun 2010 mencapai di atas Rp 900 miliar dan diperkirakan tahun 2011 akan berada pada kisaran Rp 1 triliun.

Iqbal menambahkan, BTN akan terus mengupayakan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang murah dan tetap meneruskan kerjasama dengan para pengembang. “Kita lagi mengarahkan penghimpunan dana pihak ketiga yang murah. Selama ini kita bekerjasama dengan pengembang dengan memberikan kredit konstruksi, kemudian pengembang menjual rumahnya dengan KPR BTN,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Iqbal juga mengungkap, BTN berencana melakukan penawaran saham terbatas (rights issue) dalam tahun 2012 ini. Rights issue ini untuk memperkuat struktur pendanaan sekitar Rp2-3 triliun. Langkah ini diambil untuk menjaga Rasio Kecukupan Modal (CAR) di atas 20% pada tahun 2014. “Itu tidak terkait dengan LDR tapi lebih bagus, lebih banyak untuk memperkuat struktur modal kita, langkah-langkah antisipatif, pada tahun 2014 akhir CAR kita itu akan di sekitar 14-an% kalau kita tidak melakukan right issue. Jadi kita coba right issue sekarang sehingga CAR kita naik kembali di 20% lebih,” terangnya.

Saat ini, imbuh Iqbal, BTN belum melakukan proses pemilihan penjamin emisi atau underwriter. Pasalnya, dia harus melakukan koordinasi dengan Kementerian BUMN dan DPR RI terlebih dahulu. “Belum ada, belum ada proses pemilihan atau beuty contest underwriter. Kita baru mau koordinasi kementerian BUMN, jadi besok hari Senin baru koordinasi. Tentu harus minta izin, persetujuan DPR, jadi proses itu setelah persetujuan DPR,” urainya.

Saat ini, LDR BTN melebihi target yang ditetapkan Bank Indonesia. Realisasinya tahun ini mencapai 104%. Hal ini karena tidak tercatatnya obligasi. “LDR tinggi karena ada obligasi yang tidak dihitung 104%. Tidak terkait likuiditas, sampai hari ini belum terganggu,” paparnya.

Di sisi lain, Iqbal juga mengungkap, BTN akan masuk pada sebuah era baru yang diyakini akan membawa bisnis bank BUMN itu berkembang lebih baik. Dalam tahun 2012 ini, BTN bertekad untuk meningkatkan posisinya pada urutan ke 9 dari posisinya sekarang yang berada pada urutan 10 bank terbesar di Indonesia.

“Bank BTN mempunyai tekad yang sudah menjadi kesepakatan dalam rapat kerja seluruh pimpinan Bank BTN se Indonesia di Surabaya akhir Januari lalu. Dalam rapat kerja itu disepakati untuk menjadikan 2012 sebagai tonggak sejarah Bank BTN masa depan. Ini sebuah semangat besar untuk merealisasi tujuan besar yang akan membawa manfaat sangat besar bagi masyarakat, investor, pelanggan, shareholder dan seluruh stakeholder Bank BTN. Untuk itu Bank BTN mohon dapat diberikan dukungan moril guna merealisasi rencana besar tersebut,” papar Iqbal.

Dia menyebut, saat ini BTN sudah masuk pada kelompok besar perbankan nasional. Asset Bank BTN per Desember 2010 sudah di atas Rp.68 Triliun. Tahun 2011 diperkirakan bakal melebihi Rp.89 Triliun. Asset ini diperkirakan akan tumbuh menjadi diatas Rp.80 Triliun dan 2012 direncanakan Asset Bank BTN sudah berada dikisaran Rp.100 Triliun. Kredit Bank BTN tahun 2010 sudah mencapai diatas Rp.51 Triliun dan 2011 diperkirakan akan tumbuh menjadi sekitar Rp.63 Triliun lebih.

Laba Bank BTN 2010 mencapai diatas Rp.900 Milyar dan diperkirakan tahun 2011 akan masuk dikisaran Rp.1 Triliun. Sampai dengan saat ini Bank BTN telah memiliki jaringan kerja yang cukup luas yang didukung oleh 599 jaringan kantor konvensional, 39 jaringan kantor dengan layanan syariah dan 2.720 kantor layanan yang tersambung secara on line dengan Kantor Pos di seluruh Indonesia.

Bank BTN juga didukung oleh tersedianya ATM yang cukup banyak dengan jumlah ATM yang dimiliki sendiri sebanyak 1.181 dan yang bekerjasama dengan jaringan ATM Link, ATM Bersama dan jaringan ATM Prima sebanyak lebih dari 24.000 ATM yang tersebar di seluruh Indonesia. **kam

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…