Semarak Tahun Politik - Pasar Masih Optimis Bukukan Hasil Positif

NERACA

Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia optimistis kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) pada 2018 yang merupakan tahun politik akan tetap membukukan hasil positif.”Secara historis pada tahun politik sebelumnya, market kita tidak terpengaruh dengan situasi itu. Jadi kita berharap juga terjadi pada tahun ini dan 2019,”kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat di Jakarta, kemarin.

Dia mengatakan bahwa dengan fundamental ekonomi nasional yang kuat maka diharapkan juga kinerja industri pasar modal dapat lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya dan investor akan tetap menempatkan dana investasi di dalam negeri. Dia menambahkan bahwa fokus pemerintah terhadap pembangunan infrastruktur hingga pendidikan akan memberikan efek positif jangka panjang bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Kendati demikian, Samsul mengharapkan, stabilitas politik dan keamanan negara dapat terjaga, itu akan menambah kepercayaan kepada investor untuk menempatkan dana investasinya di dalam negeri. Sementara itu dalam Riset Reliance Sekuritas Indonesia, dipaparkan, kondisi politik dan keamanan diyakini masih akan kondusif hingga menjelang Pemilu 2019 mendatang. Secara umum pasar saham dan surat utang (obligasi) di dalam negeri masih dapat melanjutkan kinerja positifnya.

Dikemukakan juga, agenda penting di dalam negeri pada periode 2018-2019 diantaranya Asian Games pada Agustus 2018, pertemuan IMF dan Bank Dunia pada Oktober 2018, dan Pemilu Presiden pada 2019, berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Sebelumnya, Direktur Utama BEI Tito Sulistio menyampaikan, situasi politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tidak mempengaruhi industri pasar modal Indonesia.”Secara historis, kondisi politik dalam negeri tidak berdampak ke pasar saham. Memang banyak yang bilang situasi politik akan mengganggu, tapi tidak bagi bursa," ujarnya.

Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) akhir pekan kemarin, IHSG ditutup menguat 18,22 poin atau 0,28% menjadi 6.490,89, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 1,30 poin (0,11%) menjadi 1.100,19. Berdasarkan data BEI, level penutupan IHSG tertinggi sebelumnya yakni pada Kamis, 18 Januari 2017 yang berada di posisi 6.472,66 poin.

Tercatat investor asing membukukan jual bersih atau "foreign net sell" akhir pekan di pasar saham domestik sebesar Rp889,06 miliar. Sementara itu frekuensi perdagangan sebanyak 337.820 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,793 miliar lembar saham senilai Rp8,171 triliun. Sebanyak 175 saham naik, 169 saham menurun, dan 130 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.

Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei ditutup naik 44,69 poin (0,19%) ke 23.808,06, indeks Hang Seng menguat 132,95 poin (0,41%) ke 32.254,89 dan Straits Times menguat 29,05 poin (0,82%) ke posisi 3.550,36.

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…