Gandeng Perusahaan Cina - ELTY Garap Proyek di Jakarta dan Surabaya

NERACA

Jakarta - Memanfaatkan geliat pembangunan infrastruktur yang tengah dilakukan pemerintah, PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) juga ikut ambil bagian dalam pembangunan proyek di Jakarta dan Surabaya. Dalam menggarap proyek infrastruktur tersebut, perseroan menggandeng kerjasama dengan perusahaan kontruksi Cina Construction First Group Corporation dengan batas atas biaya pendanaan yang disepakati mencapai US$ 1 miliar.”Mekanismenya masih terus dijajaki untuk solusi dari dua pihak. Ini tahap pertama, pembicaraan berikutnya akan dilakukan di Beijing," kata Presiden Direktur PT Bakrieland Development Tbk, Ambono Janurianto di Jakarta, kemarin.

Bentuk proyek yang disepakati di Surabaya yaitu pembangunan kawasan hunian (township development) berupa perumahan yang dilengkapi dengan pusat ekonomi. Terdapat dua lokasi untuk proyek tersebut dengan total luas mencapai 500 hektare. “Di Surabaya ada dua lokasi, 300 hektare dan 200 hektare. Untuk yang 200 hektare pembebasan lahannya sudah 100 persen, sementara yang 300 hektare sekitar 50 persen. Jadi, total 500 hektare dari izin lokasi 2.000 hektare," ujar Ambono.

Sementara proyek di Jakarta, yaitu pembangunan properti perkotaan (city property), seperti mal, hotel, apartemen, gedung perkantoran, dan "concert hall". Lahan untuk proyek tersebut memiliki luas 10 hektare. Pengerjaan akan didahulukan untuk pembangunan proyek di Surabaya karena skala dan biayanya yang lebih kecil. Pembangunan proyek di Jakarta bisa dimulai setelah proyek di Surabaya.

Ambono masih enggan mengungkapkan lokasi pasti dari proyek pembangunan di dua kota tersebut. Namun, dia menyatakan bahwa proyek tersebut bersifat jangka panjang dan sudah diidentifikasi di dalam perjanjian kerjasama atau MoU.”Sebagian besar lahannya sudah ada. Memang proyeknya jangka panjang, bukan satu dua tahun. Ide dasarnya konstruksinya baru mulai 2019. Namun, dalam pembicaraan kalau bisa (konstruksi) tahun ini, ya, 'fine'," ucapnya.

Ambono juga mengungkapkan bahwa batas maksimal US$ 1 miliar merupakan total biaya konstruksi proyek. Pihak CCFG akan bertindak sebagai kontraktor dan penyedia pendanaan. CCFG merupakan anak usaha dari Cina State Construction Engineering Corporation yang merupakan salah satu perusahaan konstruksi terbesar di dunia.

BERITA TERKAIT

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

Metropolitan Land Raup Laba Bersih Rp417,6 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) membukukan laba bersih Rp417,6 miliar pada tahun 2023 atau tumbuh…

Elang Mahkota Akuisisi Carding Aero Rp704,14 Miliar

NERACA Jakarta -Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) melalui anak usahanya PT Roket Cipta Sentosa (RCS) melaksanakan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

Metropolitan Land Raup Laba Bersih Rp417,6 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) membukukan laba bersih Rp417,6 miliar pada tahun 2023 atau tumbuh…

Elang Mahkota Akuisisi Carding Aero Rp704,14 Miliar

NERACA Jakarta -Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) melalui anak usahanya PT Roket Cipta Sentosa (RCS) melaksanakan…