Bandung Kucurkan Rp110 Miliar Untuk Penataan Sungai

Bandung Kucurkan Rp110 Miliar Untuk Penataan Sungai

NERACA

Bandung - Pemerintah Kota Bandung mengucurkan anggaran hingga Rp110 miliar untuk penataan fisik anak Sungai Citarum sebagai upaya memperbaiki kualitas sungai terpanjang di Jawa Barat tersebut.

"Dana itu digunakan untuk penataan anak dan cucu Sungai Citarum yang ada di wilayah Kota Bandung," ujar Kepala Bappelitbang Kota Bandung, Heri Antasari di Bandung, Kamis (18/1).

Kemudian Heri juga mengatakan, Kota Bandung berada di kawasan hulu Sungai Citarum, berdampingan dengan kota dan kabupaten lain di sekitarnya. Meski tidak dilalui langsung oleh Sungai Citarum, tetapi terdapat 46 anak dan cucu sungai yang mengalir di seluruh wilayah kota sepanjang 265 km. Sembilan anak sungai terbesar yaitu Sungai Citepus, Cidurian, Cikapundung Atas, Cikapundung Bawah, Cikapundung Kolot, Cibeureum, Cicadas, Cipamokolan dan Cinambo.

"Kita sedang memetakan apa saja yang dibutuhkan untuk menata sungai-sungai itu, agar nanti program yang dilakukan sejalan dengan yang dibutuhkan di lapangan," ujar dia.

Dalam upaya normalisasi anak Sungai Citarum, Pemkot berada dalam koordinasi Kodam III/Siliwangi. Empat kedinasan Pemkot Bandung pun turut ambil bagian dalam upaya normalisasi sungai tersebut. Empat instansi yang ikut serta seperti Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), PD. Kebersihan, Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang)."Dana tersebut akan digunakan oleh empat instansi ini. Mereka akan bertugas sesuai dengan kewenangannya masing-masing," kata dia.

Sejumlah program yang akan dijalankan antara lain, pemeliharaan serta pembangunan sarana dan prasarana air, penyediaan dan pengelolaan sanitasi, pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan sumber daya air, pendidikan dan pengembangan kesiswaan di sekolah, maupun yang lainnya.

"Kalau DLHK fokus ke limbah dan sampah, misalnya pemasangan jaring sampah diikuti pengangkutan sampahnya oleh PD Kebersihan," ujar kepala DLHK Kota Bandung, Sopyan Hernadi.

Ia menegaskan, persoalan limbah menjadi fokus utama karena ada banyak kasus pencemaran lingkungan, terutama di sungai. Pihaknya akan menyempurnakan data perusahaan yang membuang limbah ke sungai untuk selanjutnya diberi tindakan tegas."Sebagian datanya ada, tapi masih kami verifikasi untuk memastikan ada bukti pelanggaran itu oleh perusahaan," ujar dia. Ant

 

 

BERITA TERKAIT

Kolaborasi FiberStar-BDDC Optimalisasi Sektor Keuangan di Era Digital

NERACA Jakarta - Perkembangan dan pemanfaatan teknologi menjadi sebuah keniscayaan. Melihat peluang dan tantangan yang ada perusahaan layanan telekomunikasi berbasis…

Pertegas Ekspansi, DAIKIN Proshop Showroom Terbaru Hadir di Bali

NERACA Jakarta - PT Daikin Airconditioning Indonesia (DAIKIN) bermitra dengan CV Dian Mandiri meresmikan pembukaan DAIKIN Proshop Showroom terbarunya di…

Hari Kartini, Pegiat Lingkungan Lakukan Aksi Bersih Sungai

NERACA Kuningan - Salah satu bentuk kepedulian terhadap lingkungan, Sejumlah relawan pegiat lingkungan melakukan aksi bersih-bersih aliran sungai di Jalan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Kolaborasi FiberStar-BDDC Optimalisasi Sektor Keuangan di Era Digital

NERACA Jakarta - Perkembangan dan pemanfaatan teknologi menjadi sebuah keniscayaan. Melihat peluang dan tantangan yang ada perusahaan layanan telekomunikasi berbasis…

Pertegas Ekspansi, DAIKIN Proshop Showroom Terbaru Hadir di Bali

NERACA Jakarta - PT Daikin Airconditioning Indonesia (DAIKIN) bermitra dengan CV Dian Mandiri meresmikan pembukaan DAIKIN Proshop Showroom terbarunya di…

Hari Kartini, Pegiat Lingkungan Lakukan Aksi Bersih Sungai

NERACA Kuningan - Salah satu bentuk kepedulian terhadap lingkungan, Sejumlah relawan pegiat lingkungan melakukan aksi bersih-bersih aliran sungai di Jalan…