Gandeng Perusahaan Indeks Global - BEI Bakal Luncurkan Indeks Baru di Pasar

NERACA

Jakarta – Melesatnya pertumbuhan indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam beberapa hari terakhir, mendorong PT Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk terus menarik investor potensial pasar modal dengan berencana kembali meluncurkan indeks baru di tahun 2018. Saat ini, BEI tengah melakukan studi sebagai tahap awal.

Direktur Utama BEI, Tito Sulistio mengatakan, pihaknya belum bisa menyebut detail indeks yang akan diluncurkan tahun ini.”Kami berpikir mengenai tambahan indeks, tapi sedang studi. Karena itu, kami belum bisa sebutkan,” ujar Tito di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, studi dan kajian ini telah dilakukan sejak 2017 lalu. Nantinya, setelah selesai, barulah BEI bisa mengajukannya ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan bila tidak ada aral melintang, insyaallah tahun ini diluncurkan. Salah satu yang tengah dikaji BEI adalah peluncuran indeks global, yang harus bekerja sama dengan perusahaan indeks global. 

Tito menyebut, ada pembicaraan soal kerjasama antara Standard &Poor’s (S&P) dan Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).”Kalau joint, mungkin kita bisa ada suatu global index yang bisa diperdagangkan di luar negeri. Tapi itu takes time lah, kita masih tahap awal,” ucap Tito.

Saat ini ada sekitar 15 indeks yang aktif, baik yang diluncurkan bursa maupun yang diluncurkan entitas lain. Beberapa indeks yang diluncurkan BEI adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan indeks LQ45. Sedangkan beberapa indeks yang diluncurkan oleh eksternal bursa adalah Kompas100, MNC36, dan Investor33.

Sebelumnya di penghujung tahun 2017 kemarin, BEI meluncurkan Indeks IDX Small-Mid Cap (SMC) yang merupakan saham-saham dengan kapitalisasi pasar kecil dan menengah yang terdiri dari IDX SMC Composite dan IDX SMC Liquid . Peluncuran kelompok indeks IDX yang baru ini dilakukan karena adanya kebutuhan akan alternatif jenis indeks saham yang baru lantaran saat ini sebagian besar indeks saham yang ada di BEI hanya mengukur performa saham dengan kapitalisasi pasar yang besar.

Direktur BEI, Samsul Hidayat pernah bilang, peluncuran indeks ini adalah salah satu untuk memfasilitasi banyaknya banyaknya permintaan pasar. Terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk masuk ke dalam jajaran indeks IDX Small Mid Cap ini, yakni emiten-emiten dengan kapitalisasi pasar antara Rp 1 triliun hingga Rp 50 triliun. Selain itu terdapat juga Small Mid Cap Liquid yang dipilih berdasar likuiditas nilai transaksi, free float dan juga harga saham. Selain itu, BEI memperhatikan aspek-aspek lain seperti kondisi keuangan, kelangsungan usaha, cakupan riset dan analis efek.

Pada periode 21 Desember 2017 hingga Januari 2018 akan ada 313 emiten yang terdaftar dalam indeks IDX SMC Composite dan 50 saham yang masuk dalam daftar indeks IDX SMC Liquid. Selain itu, BEI dan Pefindo meluncuran Indeks Pefindo i-Grade yang merupakan indeks saham yang terdiri atas saham-saham pilihan dari 30 perusahaan tercatat.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…