Pasar Reksadana Marak di Tahun Politik

Di tahun politik saat ini, invetasi reksadana masih menjadi pilihan utama bagi para investor pasar modal. Oleh karena itu, manajer investasi PT Bahana TCW Investment Management optimistis perkembangan industri reksa dana pada tahun 2018 ini akan lebih semarak dibandingkan tahun sebelumnya seiring dengan pemahaman dan minat masyarakat yang meningkat.

Presiden Direktur Bahana TCW, Edward Lubis mengatakan bahwa pemahaman investor retail terhadap produk reksa dana jauh lebih baik dan tingkat optimis investor untuk berinvestasi juga lebih tinggi. Di sisi lain, lanjut dia, tingkat bunga deposito perbankan yang semakin turun membuat perpindahan dana simpanan di perbankan ke produk investasi lain, salah satunya reksadana yang memberikan imbal hasil lebih menarik.”Kami akan berusaha lebih agresif untuk meningkatkan jumlah investor ritel di dalam produk-produk reksa dana Bahana yang eksisting," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Sepanjang tahun 2017, dirinya mengemukakan bahwa Bahana membukukan total dana kelolaan sebesar Rp48,2 trilliun, dimana kontribusi terbesar berasal dari produk reksadana pasar uang dan pendapatan tetap (obligasi). Dari total dana kelolaan pada tahun 2017, Edward Lubis mengemukakan, mayoritas dana berasal dari investor institusional. Kontribusinya mencapai 83,6%. Sedangkan, dari investor ritel masih sekitar 16,4%.”Kami berharap kontribusi investor ritel terhadap dana kelolaan akan meningkat hingga 25% tahun 2018," katanya.

Dari jumlah investor ritel saat ini, lanjut dia, sebagian besar merupakan investor berusia di bawah 35 tahun. Artinya, generasi milenial yang menunjukkan antusiasme berinvestasi di produk reksa dana, terutama melalui fintech dan sekuritas online. Karena itu, kata Edward, pihaknya akan terus memperluas jaringan distribusi baik melalui bank maupun online dan fintech, dimana generasi milenial cukup familiar menggunakan teknologi tersebut. Kemudian di tahun ini, Bahana yakin dapat mencapai target total dana kelolaan (AUM) hingga Rp55 trilliun.

BERITA TERKAIT

Indika Energy Raih Proyek dari ExxonMobil

Di kuartal pertama 2024, PT Indika Energy Tbk (INDY) meraih proyek jangka panjang dari PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (Exxon). Perseroan…

Laba Bersih Indah Kiat Terkoreksi 52,04%

Emiten produsen kertas, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) mencatatkan laba bersih US$ 411,46 juta pada tahun 2023…

Laba Bersih Erajaya Swasembada Turun 20,44%

Sepanjang tahun 2023, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) mencatat pereolehan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk…

BERITA LAINNYA DI

Indika Energy Raih Proyek dari ExxonMobil

Di kuartal pertama 2024, PT Indika Energy Tbk (INDY) meraih proyek jangka panjang dari PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (Exxon). Perseroan…

Laba Bersih Indah Kiat Terkoreksi 52,04%

Emiten produsen kertas, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) mencatatkan laba bersih US$ 411,46 juta pada tahun 2023…

Laba Bersih Erajaya Swasembada Turun 20,44%

Sepanjang tahun 2023, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) mencatat pereolehan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk…