Pasca Revitalisasi Hotel - Hotel Indonesia Natour Bidik Laba Rp 8,7 Miliar

NERACA

Jakarta - PT Hotel Indonesia Natour (HIN) Persero targetkan laba tahun ini sebesar Rp8,7 miliar, melonjak signifikan dibanding tahun 2017 yang membukukan kerugian sebesar Rp89,9 miliar.”Tahun 2018 akan menjadi 'Tahun Pertumbuhan' menuju lepas landas, karena perseoan diproyeksikan mampu membalikkan keadaan keuangan dari sebelumnya menderita defisit menjadi laba," kata Direktur Utama HIN, Iswandi Said di Jakarta, kemarin.

Selain menargetkan untung, perseroan juga menargetkan pertumbuhan pendapatan 12% dari tahun 2017 sebesar Rp 637 miliar menjadi Rp 730 miliar. Dijelaskan, Iswandi, pada tahun 2016-2017 manajemen melakukan transformasi perusahaan agar bisa keluar dari keterpurukan dengan melakukan revitalisasi hotel dan perbaikan kualitas layanan.”Bisnis inti HIN adalah jasa perhotelan. Jadi kita harus konsisten untuk memperbaiki infrastruktur mulai dari hotel, layanan dan sumber daya manusia," tegasnya.

Saat ini, Hotel Indonesia Group mengelola 43 hotel yang terdiri dari atas 14 Hotel Indonesia Natour, tujuh hotel Patra Jasa (anak perusahaan Pertamina), 7 hotel Aero Wisata (anak perusahaan Garuda Indonesia). Selanjutnya, sembilan hotel milik Pegadaian (Pesonna Hotels), satu hotel milik Taman Wisata Candi (Manohara Hotel Borobudur) dan lima hotel milik PT Jakarta Tourisindo.

Iswandi menjelaskan, transformasi yang dilaksanakan perusahaan juga dikaitkan dengan program sinergi antar BUMN yang dicanangkan Kementerian BUMN, dimana semua perusahaan milik negara diarahkan untuk saling bekerja sama.”Kita harus mampu mengubah citra hotel BUMN yang sebelumnya terkesan gelap, kuno dan layanan di bawah standar, menjadi berkualitas skala internasional. Tidak ada lagi yang bilang kamar kumuh, handuk berwarna coklat. Sekarang pastinya handuk putih bersih layaknya hotel kualitas internasional," tegasnya.

Sebagai informasi, tahun ini perseroan menargetkan penambahan jumlah kamar menjadi 853,370 kamar naik dibanding tahun 2017 sebanyak 851,638 kamar. Saat yang sama tingkat isian kamar (occupancy rate) pada tahun 2018 diproyeksikan mencapai 72,8%, naik dari sebelumnya sebesar 67,1%. Dengan perbaikan sejumlah hotel dan meningkatkan fasilitas layanan, diharapkan pada 2018 total jumlah tamu di jaringan Hotel Indonesia Group mencapai 486,274 tamu meningkat 31% dibanding tahun 2017.

Disebutkan, tamu Hotel Indonesia Group sebanyak 71% masih didominasi wisatawan Nusantara, selebihnya adalah wisatawan asing dengan jumlah terbanyak adalah turis asal China, Australia dan Eropa.

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…