Peduli Kualitas Pendidikan Madrasah - PT Pelni Beri Pelatihan Tenaga Pendidik di Baubau

Menyadari tenaga pendidik menjadi kunci dalam membangun kualitas mutu pendidikan madrasah, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) belum lama ini menggelar program dana kepedulian sosial untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik. Kegiatan ini merupakan sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) pada dunia pendidikan di kota Baubau, Sulawesi Tenggara.

Kepala PT Pelni Cabang Baubau, Capt Akhmad Sadikin mengatakan, kegiatan CSR PT Pelni dalam mengembangkan kualitas pendidik madrasah di wilayah Baubau yang ditangani langsung Pelni Pusat menggandeng sebuah yayasan "Kembali Sekolah" yang pelaksanaan kegiatan assesmen atau survei ke seluruh sekolah calon peserta telah berjalan pada 8-12 Januari 2018.”Kemarin kita dengan yayasan Kembali Sekolah dan Pendidikan Agama Baubau berkoordinasi mencari calon peserta yakni guru-guru madrasah yang akan diberikan pelatihan atau workshop. Pesertanya sudah terpilih tapi semua pengurusan dilakukan oleh Pelni Pusat, kami hanya memfasilitasi saja kegiatan itu," ujarnya di Baubau, Sulawesi Tenggara, kemarin.

Dikatakan Sadikin, setelah pelaksanaan assesmen 8-12 Januari 2018, maka dilakukan pelatihan atau workshop pada 23-26 Januari 2018 dan selanjutnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi ke sekolah-sekolah pada 29 Januari hinga 3 Februari 2018.”Ini kebetulan yang dibidik adalah guru-guru madrasah dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pendidik madrasah, sehingga tidak hanya mengajarkan hal apa, tetapi mungkin juga mengajarkan yang lebih bermutu dan bermakna,”ungkapnya.

Menurutnya, kegiatan yang baru pertama kali dilakukan di Baubau itu dapat memberikan dampak positif kepada anak didiknya untuk bisa lebih baik lagi, karena biasanya pendidik madrasah terkadang terabaikan.”Jadi ini adalah salah satu kegiatan CSR PT Pelni untuk masyarakat Baubau. Dan mudah-mudahan program tersebut bisa terlaksana dengan baik," katanya.

Sebagai informasi, tahun ini Kementerian Agama (Kemenag) mengalokasikan anggaran sekitar Rp 2,2 triliun. Dana tersebut untuk meningkatkan kualitas infrastruktur layanan pendidikan seperti  balai nikah dan manasik serta asrama haji. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenag Nur Syam pernah mengatakan, alokasi tersebut menggunakan skema Pembangunan Infrastruktur yang dibiayai Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Tahun ini menurutnya Kemenag akan kembali membangun infrastruktur layanan pendidikan, KUA, dan haji di sejumlah daerah melalui skema pembiayaan SBSN ini.

Ditambahkan Nur Syam, tahun ini adalah kali pertama dialokasikannya anggaran SBSN untuk peningkatan akses dan mutu pendidikan madrasah. Pembangunan ini akan dilakukan di 32 madrasah pada beberapa wilayah Indonesia, dari jenjang MI, MTs, dan MA. Pengamat pendidikan, Indra Charisniadji pernah mengatakan, kompetensi sumber daya manusia (SDM) Indonesia saat ini masih sangat rendah. Dari sisi kualitas pendidikan, misalnya, Indonesia masih di urutan terendah dunia. Padahal, kualitas guru sangat menentukan kualitas hasil pendidikan.”Dari hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) ada 192 dari 1,6 juta guru yang memperoleh nilai di atas 90. Sementara nilai rata-rata UKG hanya 56. Kalau di Pendidikan Tinggi (Dikti) nilai ini sangat rendah. Bukan nilai D lagi bisa saja nilainya F,”ujar Indra.

Indra menyebutkan, jumlah guru di Indonesia sebanyak 3 juta orang. Dari jumlah tersebut ada peningkatan guru sebanyak 823% dari tahun 1999/2000. Sementara, peningkatan jumlah peserta didik hanya 17%.”Angka kenaikan guru rasionya sangat tinggi. Apakah kenaikan siswa yang hanya 17% memerlukan guru sebanyak itu. Apalagi, 2005 misalnya, rasio tertinggi guru honorer yang hanya terima gaji Rp 90 ribu per bulan,” ungkapnya.

Dikatakan Indra, tingginya rasio peningkatan guru harus diikuti kebijakan pendidikan kompetensi guru dari pemerintah. Khusus pendidikan vokasi, menurutnya harus memenuhi kebutuhan dunia industri. Pasalnya, kualitas pendidikan kejuruan saat ini belum tentu memenuhi kebutuhan industri.

 

 

 

BERITA TERKAIT

Ikuti Instruksi Boikot dari MUI - Produk Terafiliasi Bisa di Akses Via Web dan Aplikasi

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan tidak punya otoritas mengeluarkan daftar produk terafiliasi Israel, namun tetap mendorong konsumen Muslim agar aktif…

Gelar Charity Program di Panti - Sharp Greenerator Tularkan Kepedulian Lingkungan

Membangun kepedulian pada lingkungan sejak dini menjadi komitmen PT Sharp Electronics Indonesia. Kali ini melalui Sharp Greenerator komunitas anak muda…

Melawan Perubahan Iklim dengan Sedekah Pohon

Momentum Ramadan sebagai bulan yang pernuh berkah tidak hanya menyerukan untuk berbagi kepada sesama, tetapi juga pada lingkungan. Hal inilah…

BERITA LAINNYA DI CSR

Ikuti Instruksi Boikot dari MUI - Produk Terafiliasi Bisa di Akses Via Web dan Aplikasi

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan tidak punya otoritas mengeluarkan daftar produk terafiliasi Israel, namun tetap mendorong konsumen Muslim agar aktif…

Gelar Charity Program di Panti - Sharp Greenerator Tularkan Kepedulian Lingkungan

Membangun kepedulian pada lingkungan sejak dini menjadi komitmen PT Sharp Electronics Indonesia. Kali ini melalui Sharp Greenerator komunitas anak muda…

Melawan Perubahan Iklim dengan Sedekah Pohon

Momentum Ramadan sebagai bulan yang pernuh berkah tidak hanya menyerukan untuk berbagi kepada sesama, tetapi juga pada lingkungan. Hal inilah…