Genjot Kapasitas Produksi - PT Pan Brothers Berencana Rilis Obligasi

NERACA

Jakarta – Danai belanja modal tahun ini yang dianggarkan sebesar US$ 30 juta, PT Pan Brothers Tbk (PBRX) bakal mengandalkan kombinasi antara kas internal dan juga penerbitan surat utang. Vice President Director Pan Brothers Anne Patricia Sutanto mengatakan perseroan masih memiliki sisa surat utang yang belum diterbitkan.”Kami masih memiliki bond yang belum di-isued,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Disebutkan, belanja modal tersebut akan digunakan untuk menambah kapasitas produksinya di Eco Smart Garmen sebanyak 21 juta pieces per tahun. Jika rencana penambahan kapasitas ini berjalan lancar, tahun depan perseroan bakal memiliki total kapasitas terpasang sebesar 111 juta pieces per tahun. Hingga akhir tahun lalu, perseroan sudah memiliki kapasitas terpasang sebesar 90 juta pieces per tahun.

Perseroan juga berencana menambah kapasitas produksi lewat anak usaha lainnya, Teodore Pan Garmindo sebanyak 6 juta pieces per tahun. Ihwal penambahan kapasitas produksi in dimaksudkan untuk menggenjot penjualan ekspor perusahaan. Maklum, hampir sekitar 95%-97% produksi perseroan dikirim ke luar negeri. Porsi ekspor terbesar disalurkan ke negara di Asia dengan porsi mencapai 56% dan Amerika sebesar 26%.  

Sebagai catatan, pada 2016 lalu perseroan sudah menerbitkan global bond sebesar US$200 juta. Sebelumnya, perseroan mengungkapkan sampai hingga 31 Desember 2017 telah menggunakan lebih dari setengah dana yang diperoleh dari penerbitan saham baru lewat hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue.

Perseroan telah menggunakan 57,21% dari hasil pelaksanaan penawaran umum terbatas (PUT) III yang dilaksanakan pada 2014 lalu. PBRX menerbitkan 3,39 miliar saham baru dan berhasil memperoleh dana segar sebesar Rp 1,02 triliun.”Sampai akhir tahun 2017 lalu, kami telah menggunakan Rp 246,5 miliar untuk pendirian PT Eco Smart Garment Indonesia, Rp 316,68 miliar untuk investasi dan penyertaan modal di anak usaha, serta Rp 29,22 miliar untuk peningkatan modal kerja," ujar Fitri Ratnasari Hartono, Direktur PBRX.

Dana sisa sebanyak Rp 419,81 miliar, dimasukkan ke dalam deposito rupiah maupun dollar Amerika Serikat (AS). Merujuk pada rencana penggunaan dana hasil realisasi PUT III, PBRX berencana menggunakan dana Rp 608 miliar untuk pendirian Eco Smart Garment. Sementara itu dana sebesar Rp 305 miliar digunakan untuk investasi dan tambahan penyertaan di anak usaha dan sisanya sebesar Rp 99,21 miliar digunakan untuk peningkatan modal kerja Pan Brothers.

Produk Pan Brothers sebagian besar dikirim ke negara-negara Asia dengan porsi sebesar 56%, diikuti negara-negara di Amerika sebesar 26%, dan sisanya ke negara-negara di Eropa. Perseroan menambah kapasitas terpasang untuk garmen di akhir 2017 dari 90 juta pieces per tahun menjadi 111 juta pieces per tahun. Rancangan kapasitas produksi pabrik Eco Smart Garment milik PBRX tercatat sebanyak 21 juta pieces per tahun.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…