Kantungi Dana IPO Rp 41,6 Miliar - LCK Global Kedaton Bidik Laba Rp 13 Miliar

NERACA

Jakarta –Resmi mencatatkan saham perdananya di pasar modal, PT LCK Global Kedaton Tbk (LCKM) terus mengejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi. Tahun ini, perseroan membidik laba bersih berkisar Rp 12 miliar hingga Rp 13 miliar. Target ini naik sekitar 30% dibandingkan proyeksi laba bersih yang belum diaudit pada 2017 sebesar Rp 9 miliar-Rp 10 miliar.

Direktur Keuangan LCKM, Ruben Partogi menyatakan, pada 2018, perusahaan membidik pendapatan hingga Rp 140 miliar. Angka itu mencapai dua kali lipat dibandingkan pendapatan yang belum diaudit pada 2017 sebesar Rp 72 miliar. Peningkatan target tersebut seiring rencana perusahaan menggenjot kinerja melalui penambahan mitra. "Karena kami mendapat mitra tower provider baru," ujarnya di Jakarta, Selasa (16/1).

Lanjutnya, sampai akhir tahun lalu, perusahaan sudah bekerja sama dengan tujuh mitra tower provider. Pada tahun ini, diproyeksi jumlahnya akan bertambah dua kali lipat menjadi 14 tower provider. Namun, LCKM membidik target moderat bisa menggandeng sebanyak 12 mitra tower provider pada 2018. "Kuartal I nanti kami akan kedatangan tiga mitra baru," tutur Ruben.

Dia menyatakan, pihaknya bertugas sebagai pembangun menara telekomunikasi. Diantaranya terdiri dari menara mikro atau microcell pole dan menara tower. Disebutkan, satu menara makro sekitar Rp 500 juta dan menara mikro sekitar Rp 200 juta. LCKM bergerak di bisnis jasa konstruksi telekomunikasi, khususnya site information survey (SIS), site acquisition (SITAC), civil, mechanical, electrical (CME) dan aktivitas terkait telekomunikasi lainnya. Mitra perusahaan di antaranya PT Kreasindo Utama Jaya Solution, PT Inti Bangun Sejahtera Tbk, PT Tower Bersama Group Tbk, PT Lasmana Swasti Prashida, PT Triview Geospatial Mandiri, PT Centratama Menara Indonesia, dan PT Permata Karya Perdana.

Bersama mitra, PT LCK Global Kedaton Tbk membangun menara milik XL Axiata, Telkomsel, Hutchison 3 Indonesia (H3I), dan Smartfren. Proyek perusahaan saat ini tersebar di Jawa, Sumatra, Bali, Kalimantan, NTB, dan Sulawesi.  Sebagai informasi, perusahaan menawarkan perdana saham atau initial public offering (IPO) sebanyak 200 juta saham atau 20% dari modal yang ditempatkan dan disetor.

Mukti Wibowo Kamihadi, Associate Director/Head Investment Banking PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, sebagai penjamin pelaksana emisi efek LCKM mengatakan, harga IPO LCKM ditetapkan Rp 208 per saham. Dengan demikian dari gelaran IPO ini, LKCM meraup dana sebesar Rp 41,6 miliar.

Perseroan  memperoleh pernyataan efektif dari otoritas jasa keuangan (OJK) pada 29 Desember 2017, dengan masa penawaran 3-9 Januari 2018, dan jadwal penjatahan dilakukan pada 11 Januari 2018.”Saham LCKM mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 325 kali," kata Mukti.

Usai dibuka perdana, saham LCKM langsung terkena auto rejection atau penolakan otomatis oleh sistem karena kenaikan saham melebihi ketentuan dalam sehari. Pasalnya, saham LCKM yang dibuka di level Rp 208, langsung melejit 50% hingga bertengger di Rp 312.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…