Targetkan Dana Rp 1,5 Triliun - Menakar Potensi IPO Adhi Persada Gedung

NERACA

Jakarta –Besarnya  minat perusahaan untuk mencatatkan saham perdananya di pasar modal di tahun politik, memacu beberapa anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga ikut untuk listing di pasar modal. Tengok saja, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) berencana melepas anak usahanya, PT Adhi Persada Gedung untuk melantai di bursa melalui skema initial public offering (IPO).

Harris Gunawan, Direktur Keuangan ADHI mengatakan, waktu pelaksanaan IPO akan dilakukan sesuai kondisi pasar. "Target kami semester I-2018. Namun bisa mundur, tergantung kondisi pasar," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Harris belum bersedia menyebutkan berapa persen jumlah saham yang akan dilepas ke publik oleh Adhi Persada Gedung. Namun, ia memastikan, nilai emisi yang diincar perusahaan ini masih sesuai target awal, yakni berkisar antara Rp 1 triliun hingga Rp 1,5 triliun. Saat ini, Adhi Persada Gedung masih menunggu proses audit. Proses audit tersebut dilakukan guna melihat valuasi dan prospek tahun ini.

Sebagai informasi, Kementeria BUMN mengemukakan, sekitar 10 anak usaha BUMN akan melaksanakan IPO pada 2018.”Kalau dibilang sepuluh perusahaan, ada," ujar Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN, Aloysius Kiik Ro.

Sementara PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sesumbar bila minat perusahaan go public di pasar modal tahun ini cukup tinggi. Direktur BEI, Samsul Hidayat pernah mengatakan, di awal tahun ini sejumlah calon emiten baru mulai mengantre untuk melantai di Bursa Efek Indonesia. Setidaknya di minggu pertama tahun 2018, sudah ada empat hingga lima perusahaan di pipeline BEI.”Sudah ada empat atau lima, paling dekat nanti LCK Global Kedaton yang akan IPO (initial public offering),"ujarnya.

Sebagai gambaran, LCK Global Kedaton berencana melepas sekitar 20% saham kepada publik dengan harga pelaksanaan Rp 208 per saham. Selain itu, ada beberapa emiten yang akan menggelar IPO dari sektor pertambangan dan perbankan. Salah satunya PT Borneo Olah Sarana Sukses (BOSS). Menurut Samsul, perusahaan tersebut akan melepas sekitar 30% hingga 40% saham kepada publik.

Kelima emiten yang dimaksud Samsul kebanyakan mencatatkan diri menggunakan buku September, sehingga kemungkinan besar, kelimanya bakal melantai pada kuartal pertama tahun 2018. Menurut Samsul, dari kelima emiten tersebut, belum ada anak usaha BUMN yang mengajukan diri untuk melantai di bursa. Sebelumnya, kementerian BUMN menyebut akan ada sekitar sembilan anak usaha BUMN yang akan melantai di bursa pada 2018.

Sementara analis pasar modal dari Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada membenarkan, minat perusahaan untuk meraih pendanaan melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) pada 2018 masih tinggi.”Pada tahun 2018, diharapkan kondisi pasar akan lebih dinamis dan banyak optimisme sehingga akan menjadi pertimbangan bagi perusahaan untuk mencari pendanaan secara eksternal, salah satunya melalui IPO,”ujarnya.

Dirinya menambahkan bahwa mulai masuknya tahun politik juga diharapkan akan membuat pasar keuangan di dalam negeri semakin semarak. Apalagi diiringi dengan mulai membaiknya perekonomian nasional yang dibarengi dengan percepatan realisasi berbagai kebijakan seperti infrastruktur. Kondisi itu diharapkan juga menarik minat calon-calon emiten untuk mengembangkan bisnisnya yang tentunya membutuhkan dana untuk ekspansi, sehingga pendanaan dari pasar modal menjadi salah satu pertimbangan untuk melarealisasikan ekspansi perusahaan.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…