NERACA

Jakarta - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) mencatatkan kinerja yang positif. Bank Jatim menorehkan laba yang mengalami tumbuh 12,76% menjadi Rp1,15 triliun di Desember 2017. Presiden Direktur Bank Jatim R Soeroso mengatakan kinerja tahun ini sudah membaik dibanding tahun sebelumnya. Pertumbuhannya bahkan masih di atas rata-rata Bank Nasional. “Hasil positif itu mendorong nilai aset bertumbuh 19,72% menjadi Rp51,52 triliun," katanya di Jakarta, Senin (15/1).

Lebih lanjut dirinya mengatakan terkait kredit perusahaan berhasil mencapai angka pertumbuhan 7,01% menjadi Rp31,75 triliun, dimana sekitar Rp22,29 triliun disalurkan ke sektor konsumsi. Perolehan dana pihak ketiga perusahaan mencapai Rp39,84 triliun atau tumbuh 21,48% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Begitu pula dengan Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) mengalami efisiensi yakni dari 72,22% menjadi 68,63%.

Adapun rasio keuangan yang mengalami pertumbuhan di antaranya Return on Equity (ROE) sebesar 17,43%, Net Interest Margin (NIM) sebesar 6,68%, dan Return on Asset (ROA) 3,12%. Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Satyagraha mengatakan tahun ini bank akan meluncurkan e-kredit. "Untuk mempermudah pengajuan kredit," kata Ferdian.

Dengan ini, pelaku UMKM di Jatim bisa semakin mudah untuk mendapatkan informasi. Untuk memajukan sektor ini Bank Jatim mempriorotaskan penyaluran ke sektor industri primer dan sekunder dengan bunga kompetitif. Untuk mendukung penyaluran kredit, Bank Jatim juga berusaha meningkatkan DPK dengan fokus ke dana murah seperti tabungan siklus bunga plus dan giro plus.

Selain itu Bank Jatim juga memperbanyak branchless banking. Sebagai gambaran pada akhir 2017 terdapat 214 agen laku pandai dan 2.117 nasabah yang berhasil dijaring dalam program ini.