Tren Penguatan, Laju IHSG Ditutup 6.382

NERACA

Jakarta – Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (15/1) kemarin, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 12,13 poin atau 0,19% dengan berada pada 6.382. Volume perdagangan saham mencapai 18 miliar lembar saham dengan nilai Rp8,2 triliun. Frekuensi perdagangan saham mencapai 298 540 kali dengan kenaikan 175 saham, 168 saham turun, dan 133 saham stagnan.

Samuel Research Team menyebut baik indeks S&P 500 maupun Nasdaq mencatatkan rekor perdagangan pada Jumat lalu, untuk kedelapan dari sembilan perdagangan di 2018 ini. Selain itu, pasar juga merespons positif rencana legislasi pajak yang akan mendorong bisnis lebih kencang di 2018. Sejumlah katalis positif akan memengaruhi kinerja indeks dalam sepekan ialah rilis data ekonomi seperti cadangan devisa dan penjualan ritel yang melampaui ekspektasi, sehingga akan memperbesar arus modal masul. Selain itu, penguatan nilai tukar rupiah dan harga komoditas juga dapat menjadi pendongkrak pergerakan IHSG.

Sementara Wiliam Surya Wijaya analis Indosurya Securities memperkirakan masih berlangsungnya capital inflow juga turut menopang proses kenaikan IHSG. “Momentum koreksi wajar jika terjadi masih dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian, fluktuasi harga komoditas masih akan memberikan warna terhadap pola gerak IHSG hari ini, hari ini IHSG berpotensi menguat," kata William. 

Di awal perdagangan, IHSG dibuka menguat 9,12 poin atau 0,14% menjadi ke posisi 6.379,06. Sementara itu tercatat, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 1,31 poin (0,12%) menjadi 1.084,82.”Bursa saham di kawasan Asia yang menguat memberi dampak positif pada pergerakan IHSG, sebagian investor mulai melakukan aksi beli setelah cenderung melepas saham pada pekan lalu," kata analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada.

Reza menambahkan bahwa nilai tukar rupiah yang mengalami apresiasi terhadap dolar AS turut menjadi faktor positif bagi pasar saham di dalam negeri. Pergerakan nilai tukar rupiah yang stabil dengan kecenderungan menguat menunjukan fundamental ekonomi nasional yang kuat.”Investor asing yang melanjutkan aksi beli menambah dorongan bagi IHSG untuk dapat terapresiasi lebih tinggi," katanya.

Sementara itu, Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities, Nico Omer Jonckheere menambahkan pemerintah yang terus berkonsentrasi pada penyelesaian hambatan investasi di dalam negeri, sebagai bagian dari startegi pembentukan iklim investasi yang baik menjadi salah satu faktor pendorong bagi investor untuk masuk ke pasar saham.”Pemerintah berupaya memberikan solusi terbaik bagi investor supaya bisa berinvestasi di dalam negeri, diharapkan dapat lebih memberikan kepercayaan bagi investor," kata Nico.

Bursa regional di antaranya indeks Hang Seng dibuka menguat 249,89 poin (0,80%) ke 31.662,43, indeks bursa Nikkei naik 58,94 poin (0,25%) ke 23.712,28, dan Straits Times menguat 14,00 poin (0,40%) ke posisi 3.534,77.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…