Perkuat Pasar Ekspor Ke Afrika - Sido Muncul Bikin Anak Usaha di Negeria

NERACA

Jakarta - Setelah sukses membuka pasar ekspor ke Filipina dengan berlanjutnya rencana pembukaan kantor pemasaran disana, kini PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) terus melabarkan sayap ekspansi bisnisnya dengan memperkuat ekspor ke Afrika. Untuk itu, SIDO mendirikan anak usaha di Nigeria bernama Muncul Nigeria Limited pada 5 Januari 2018. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Manajemen SIDO menyatakan, modal pendirian perusahaan tersebut sebesar 10 juta naira (N). Modal terbagi dalam 10 juta saham dengan nilai nominal 1,00 naira (N 1,00). Perseroan memegang 9,90 juta saham, sisanya dimiliki pihak afiliasi, yaitu Maria Reviani. Pendirian Muncul Nigeria Limited menggunakan dana internal SIDO. Melalui anak usaha ini, perusahaan berharap bisa menggenjot ekspor ke Nigeria dan wilayah sekitarnya.

Direktur SIDO, David Hidayat mengatakan, lewat anak usaha ini perseroan secara langsung dapat memantau kegiatan pemasaran di Nigeria dan sekitarnya. Selain itu, SIDO berharap pendirian perusahaan tersebut bisa meningkatan pendapatan dari ekspor. Selain juga berdampak positif pada kelangsungan usaha perseroan dengan adanya perluasan jaringan pemasaran. Saat ini saham SIDO diperdagangkan naik 0,87% ke Rp 575 per saham.

Sebagai informasi, belum lama ini perseroan bakal membuka kantor pemasaran di Filipina. “Rencananya pada Maret nanti kami akan buka kantor di sana dan itu kantor yang pertama kami di luar negeri," kata Presiden Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat.

Dirinya menjelaskan, pembukaan kantor pemasaran di Filipina dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja ekspor seiring dengan ekspansi bisnis perseroan dalam melakukan penetrasi pasar di Filipina. Adapun, target pada 3 tahun pertama sejak pembukaan kantor perwakilan tersebut, perseroan dapat memperkenalkan secara luas produk-produk dari Sido Muncul kepada masyarakat Filipina dan baru memasang target penjualan.

Tahun ini, perseroan berencana meningkatkan kapasitas produksinya dengan memperluas utilitas pabrik yang ada saat ini hingga dua kali lipat.”Rencana tersebut akan mulai direalisasikan pada April 2018. Nantinya akan diresmikan pabrik baru yang memproduksi produk khususnya dalam bentuk cair,"ujar Irwan Hidayat.

Pabrik tersebut, menurut Irwan, akan memanfaatkan teknologi yang serba otomatis sehingga dapat meningkatkan produksi lebih besar dari saat ini. Nantinya lokasi pabrik baru tetap berada di Semarang. Tercatat hingga akhir 2016, SIDO memiliki kapasitas produksi sekitar 80 juta saset per bulan dengan tingkat utilisasinya mencapai 85%. Kemudian guna mengejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi, perseroan mulai fokus lini bisnis food and beverage. Disebutkan, lini bisnis ini sempat mengalami penurunan. Namun ke depan, bisnis tersebut akan diperkuat dengan memperkuat penjualan ekspor dan perseroan sedang coba ekspor dengan food and beverage.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…