Pertambangan Rakyat di Lebak Cegah Urbanisasi

Pertambangan Rakyat di Lebak Cegah Urbanisasi

NERACA

Lebak - Pertambangan rakyat di Kabupaten Lebak, Banten, mampu mencegah urbanisasi masyarakat pedesaan karena menyumbangkan pertumbuhan ekonomi dan penyerapan lapangan pekerjaan di daerah itu.

"Kehadiran pertambangan emas skala kecil (PESK) yang dikelola rakyat tentu cukup membantu program "Lebak Sejahtera" guna mengatasi urbanisasi ke luar daerah maupun luar negeri," kata Camat Lebakgedong Kabupaten Lebak, HE Wahyudin di Lebak, Sabtu (13/1).

Selama ini, masyarakat diwilayahnya sebagian besar berprofesi pertanian, perkebunan dan pertambangan. Pendapatan ekonomi mereka mengandalkan dari komoditas pangan, cengkih dan emas.

Untuk itu, masyarakat di sini tidak terjadi urbanisasi ke luar daerah atau ke luar negeri menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI). Sebab, pertambangan emas dapat menyerap lapangan pekerjaan tenaga lokal sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.

Selain itu juga mampu mengatasi kemiskinan dan pengangguran serta ketimpangan."Kami mendorong pertambangan emas yang dikelola masyarakat itu agar tumbuh dan berkembang juga ramah lingkungan," ujar dia.

Ia mengatakan perguliran ekonomi masyarakat pedesaan menggeliat dari pertambangan emas itu, seperti di Desa Lebak Situ. Meski desa tersebut berlokasi di kaki kawasan hutan konservasi Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Namun demikian, mereka mampu membangun rumah permanen juga tempat ibadah terlihat megah pembangunan masjid.

Selain itu juga tumbuh pelaku ekonomi diantaranya warungan, material bangunan dan pertokoan."Kami mengapresiasi pendapatan ekonomi warga cukup sejahtera dari pendapatan PESK itu," kata dia.

Menurut dia, masyarakat Kecamatan Lebakgedong berpenduduk sekitar 6.200 jiwa, namun angka kemiskinan relatif kecil hingga mencapai 1.000 jiwa. Kecilnya angka kemiskinan itu karena adanya pertumbuhan ekonomi melalui PESK yang dikelola masyarakat.

Pemerintah daerah mendorong pertambangan emas tradisional itu dengan kerja sama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Melalui kerja sama itu guna mewujudkan ramah lingkungan juga tidak menimbulkan ancaman kesehatan bagi manusia. Karena itu, BPPT dan KLHK membangun infrastruktur pengolahan emas nonmerkuri dengan menggantikan sianida.

Penggunaan merkuri sangat membahayakan lingkungan juga tidak aman bagi manusia karena merkuri tidak memiliki ikatan senyawa dengan yang lain. Apabila, zat merkuri itu terkontaminasi ke tubuh manusia maka bisa mematikan.

Pengolahan emas itu dengan dikembangkan teknologi agar tidak menimbulkan kerusakan lingkungan maupun ancaman kesehatan manusia."Kami berharap pengolahan emas nonmerkuri dapat mewujudkan ramah lingkungan dan tidak membahayakan manusia," kata dia.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lebak Nana Sunjana mengatakan selama ini kehadiran pertambangan emas cukup membantu program pemerintah daerah juga dapat mencegah urbanisasi ke luar daerah. Sebab, mereka bisa menyerap lapangan pekerjaan hingga ribuan orang. Karena itu, pihaknya mendorong pertambangan rakyat bisa meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.

Selain itu juga ramah lingkungan dan tidak menimbulkan kerusakan alam dan ekosistem lainnya."Kami mengapresiasi kerja sama BPPT dan KLHK untuk pengembangan teknologi pengolahan emas nonmerkuri sehingga aman bagi manusia," kata dia menjelaskan. Ant

 

BERITA TERKAIT

Chairil Anwar, Sutardji Calzoum Bachri, Denny JA: Tiga Penyair yang Melakukan Lompatan Besar Dunia Puisi Indonesia

NERACA Jakarta - Dosen dan penyair DR Ipit Saefidier Dimyati menilai di Indonesia ada tiga penyair yang melakukan lompatan besar…

LKPJ Program APBD 2023 Kota Depok: - DPRD Nilai Positif Kinerja TAPD Bisa Raih WTP ke-14

NERACA Depok - DPRD Kota Depok bersama alat kelengkapan dewannya, dalam proses pembahasan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Tim Anggaran…

Sri Agustin, Nasabah Mekaar Yang Dipuji Jokowi Berbagi Tips Eksis Jalani Usaha Sambel

NERACA Jakarta – Masih ingat Sri Agustin, pemilik merek sambel Wanstin yang dipuji Presiden Jokowi saat menyapa 3.000 nasabah PNM…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Chairil Anwar, Sutardji Calzoum Bachri, Denny JA: Tiga Penyair yang Melakukan Lompatan Besar Dunia Puisi Indonesia

NERACA Jakarta - Dosen dan penyair DR Ipit Saefidier Dimyati menilai di Indonesia ada tiga penyair yang melakukan lompatan besar…

LKPJ Program APBD 2023 Kota Depok: - DPRD Nilai Positif Kinerja TAPD Bisa Raih WTP ke-14

NERACA Depok - DPRD Kota Depok bersama alat kelengkapan dewannya, dalam proses pembahasan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Tim Anggaran…

Sri Agustin, Nasabah Mekaar Yang Dipuji Jokowi Berbagi Tips Eksis Jalani Usaha Sambel

NERACA Jakarta – Masih ingat Sri Agustin, pemilik merek sambel Wanstin yang dipuji Presiden Jokowi saat menyapa 3.000 nasabah PNM…