Danai Belanja Modal - Adhi Karya Siapkan Obligasi Rp 2 Triliun

NERACA

Jakarta – Pendanaan lewat pasar modal masih menjadi skala prioritas bagi PT Adhi Karya Tbk (ADHI) dalam mendanai ekspansi bisnisnya. Bila tidak ada aral melintang, tahun ini perseroan berencana menerbitkan obligasi dan mencari pinjaman bank.

Haris Gunawan, Direktur Keuangan ADHI mengatakan, perseroan masih memiliki opsi penerbitan obligasi berkelanjutan (PUB) tahap II sebesar Rp 2 triliun dari total penerbitan Rp 5 triliun. Saat ini debt to equity ratio (DER) ADHI, lanjutnya, masih ada di kisaran 1,2 kali hingga 1,3 kali. Jadi, masih ada ruang untuk melakukan pinjaman. "Kami ingin mencari pendanaan langsung berupa pinjaman dalam bentuk rupiah,”ujar Haris di Jakarta, kemarin.

Beberapa proyek yang sempat mundur di tahun lalu akan dituntaskan tahun ini. Misal, proyek-proyek pelabuhan. Pengerjaan proyek terbesar ADHI, yakni light rail transit (LRT) juga sudah mencapai 26% per akhir Desember lalu. ADHI juga tetap mengejar proyek transit oriented development (TOD). Perusahaan ini akan mengakuisisi lahan di sekitar jalur LRT seluas 100 hektare.

Sebagai informasi, tahun ini perseroan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 10 triliun. Dana tersebut bakal digunakan untuk proyek pengairan, gedung, bendungan dan pelabuhan. Perseroan di awal tahun 2018 juga akan mendapat pembayaran proyek sebesar Rp 4 triliun. Oleh karena itu, kata Haris, perseroan optimis posisi arus kas akan kembali positif.

Selain itu, perseroan juga berencana melepas anak usahanya, PT Adhi Persada Gedung untuk melantai di bursa melalui skema initial public offering (IPO). Perseroan menargetkan semester satu sudah bisa listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan kemungkinan bisa mundur karena mempertimbangkan kondisi pasar.

Harris belum bersedia menyebutkan berapa persen jumlah saham yang akan dilepas ke publik oleh Adhi Persada Gedung. Namun, ia memastikan, nilai emisi yang diincar perusahaan ini masih sesuai target awal, yakni berkisar antara Rp 1 triliun hingga Rp 1,5 triliun. Saat ini, Adhi Persada Gedung masih menunggu proses audit. Proses audit tersebut dilakukan guna melihat valuasi dan prospek tahun ini.

Kepala Riset MNC Sekuritas, Edwin Sebayang mengatakan, kejelasan skema pendanaan LRT memberi sentimen positif untuk saham ADHI. "Dengan adanya pembayaran rutin, ADHI akan mudah mengerjakan proyek lainnya," ujar dia. Menurut Edwin, saham ADHI masih layak dikoleksi lantaran fundamental yang menarik.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…