Gigit Gurihnya Usaha Camilan Jamur Krispy

Camilan jamur kian menjamur. Salah satu pemainnya adalah Mr. Jac. Usaha ini didirikan oleh Maitigor Pardamean Adithia yang akrab disapa Adith pada tahun 2008. Lebih satu tahun menjalankan usaha secara mandiri, pada thaun 2010 Mr. Jac mulai dimitrakan.

Saat ini Mr. Jac memiliki 50 mitra yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Gerai Mr. Jac antara lain dapat ditemukan di Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Denpasar, dan Pontianak. Pusatnya sendiri ada di Surabaya.

Mr. Jac menawarkan tiga paket kemitraan, mulai dari paket senilai Rp 7 juta, Rp 20 juta, dan Rp 50 juta. “Perbedaannya ada pada kelengkapan fasilitas dan jumlah bahan baku,” jelas Adith.

Mitra yang memilih paket investasi Rp 7 juta hanya akan mendapatkan media promosi dan bahan baku sebanyak 100 porsi. Paket ini tidak termasuk booth. Sementara, mitra yang memilih paket Rp 20 juta dan Rp 50 juta akan mendapatkan booth, perlengkapan memasak lengkap, serta media promosi. Bedanya, paket Rp 20 juta dilengkapi bahan baku untuk 150 porsi, sedangkan paket Rp 50 juta bahan bakunya untuk 200 porsi. “Kalau paket Rp 50 juta, itu  model booth standar mal,” tutur Adith.

Mitra juga akan mendapat pelatihan selama dua minggu. “Sebelum opening kan ada waktu untuk training,” jelas Adith.

Setiap gerai Mr. Jac yang telah beroperasi, menyediakan menu utama berupa olahan jamur. Selain itu, tersedia pula kentang, sosis, waffle dan tahu. Menu-menu ini dijual dengan harga Rp 6.000-Rp 15.000 per porsi.

Untuk gerai di luar mal, Adith pasang estimasi balik modal lima hingga delapan bulan. Estimasi ini dapat terwujud dengan target omzet Rp 500.000 per hari. Mitra dengan gerai dalam mal ditargetkan bisa balik mdoal dalam waktu 10 bulan jika beromzet Rp 1 juta per hari.

Sistem kemitraan Mr. Jac tak memungut biaya royalti. Dari penjualan setiap bulan, mitra bisa raup laba bersih hingga 20%.

Hingga saat ini, Adith belum membatasi masa kontrak kerjasama antara mitra dan gerai pusat Mr. Jac. “Kedepannya akan ada, tapi belum kami terapkan,” jelas Adith. Tahun ini, Mr. Jac menargetkan penambahan 10 mitra baru.

Pemain lain yang bermain di usaha ini adalah Suratman untuk mendirikan usaha jamur kriuk dengan brand Mister R yang dibangun sejak tahun 2009. Brand Mister R, sendiri diambil dari nama panggilannya yakni Rahman.

Untuk melebarkan sayap usahanya, ia pun membuka sistem kemitraan jamur krispy ini ditahun yang sama tanpa dipungut royalty. Dengan harga paket investasi awalnya sekitar Rp 5.500.000, harga tersebut belum termasuk ongkos kirim dari Solo ke lokasi para mitra yang berjualan. Fasilitas yang diterima mitra antara lain, gerobak, outlet, peralatan dan perlengkapan. Dengan harga per porsi yang ditawarkan Rp 3000 sampai Rp 5000.

Lebih lanjut ia pun menuturkan bahwa asumsi omset yang akan diterima oleh mitra, jika bisa menjual sekitar 4 kg jamur per harinya, omset kotor yang akan diterima sekitar Rp 240.000, atau sebulan omset kotornya sejumlah Rp 6.240.000. Sedangkan balik modal diprediksi akan diterima mitra dalam jangka kurang lebih 3 bulan saja.

BERITA TERKAIT

INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan

  INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan   Melakukan perawatan kecantikan bagi perempuan merupakan suatu cara untuk menjaga…

Stop Provokasi di Media Sosial, Pentingnya Netiket

  Stop Provokasi di Media Sosial, Pentingnya Netiket NERACA Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Cara Melestarikan Budaya Lokal di Era Digital

  Cara Melestarikan Budaya Lokal di Era Digital NERACA Jawa Tengah - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian…

BERITA LAINNYA DI Keuangan

INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan

  INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan   Melakukan perawatan kecantikan bagi perempuan merupakan suatu cara untuk menjaga…

Stop Provokasi di Media Sosial, Pentingnya Netiket

  Stop Provokasi di Media Sosial, Pentingnya Netiket NERACA Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Cara Melestarikan Budaya Lokal di Era Digital

  Cara Melestarikan Budaya Lokal di Era Digital NERACA Jawa Tengah - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian…