Dorong Starup Go Public - BEI "Tantang" GoJek Listing di Bursa

NERACA

Jakarta – Mendorong perusahaan starup masuk di pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyabut baik rencana perusahaan ojek online terbesar di Indonesia yakni Go-Jek masuk ke pasar modal dengan mekanisme penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO).”Kita siapkan karpet merah jika Go-Jek IPO,”kata Direktur Utama BEI, Tito Sulistio di Jakarta, Rabu (10/1).

Tito pun menawarkan jika mau, Go-Jek bisa dual listing dengan mencatatkan saham di luar negeri, tapi juga melakukan IPO di Indonesia. Hal itu dapat dilakukan apabila Go-Jek mengincar dana yang besar dari pasar modal."Saya rekomen dual listing aja. Kalau di indonesia, cukup kok Rp5 triliun. Kalau Amerika, harus IDR. Kalau sekalian ya dual listing," ucapnya.

Malahan, lanjut Tito, pasar modal Indonesia dirasa sanggup untuk menyerap apabila Go-Jek mencari dana hingga Rp10 triliun. Pasalnya, ketika PT Adaro Tbk (ADRO) listing di BEI, perseroan berhasil mengantongi dana hingga Rp12,5 triliun. Jadi, menurutnya, bila Go-Jek mencari dana yang cukup besar di Tanah Air, dirinya percaya investor masih akan bisa menyerapnya.”Paling besar (IPO) itu ADRO dengan Rp12,5 triliun, malah mereka 5 kali oversubscribed. Jadi, kalau mereka (Go-Jek) sampe Rp10 triliun itu bisalah,”ungkapnya.

Selain itu, Tito mengungkapkan, minat perusahaan listing di pasar modal sangat tinggi. Disebutkan, di bulan ini ada dua emiten yang pasti yang bakal listing tanggal 16 nanti. Salah satu emiten infrastruktur menara, LCK Global Kedaton bakal melantai di bursa pada 16 Januari. Tiga penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO) juga akan menyusul, yaitu PT Bina Olah Sarana Sukses, PT BTPN Syariah dan PT Sky Energy Indonesia.

Menurut Tito, beberapa start up juga sudah melakukan pembicaraan terkait IPO. Namun, dia belum bisa merinci perusahaan tersebut.  Yang jelas, Tito bilang, start up memiliki potensi yang cukup baik pada tahun ini. Salah satu inkubator BEI di bidang financial technology (fintech) kemungkinan juga akan melaksanakan IPO pada tahun ini. Meski demikian, belum dijelaskan lebih detail terkait IPO perusahaan tersebut.

Tahun ini, pihak BEI menargetkan jumlah investor bertambah sebanyak 20% dibandingkan posisi akhir tahun lalu. Tito memperkirakan, investor di BEI mencapai 100.000 per akhir 2017. Sehingga pada tahun ini, dia berharap jumlah investor dapat mencapai 120.00 hingga 140.000 investor hingga akhir tahun.”Upayanya, kami terus tambah galeri hingga 400 galeri, bukan hanya di universitas, tapi juga di pasar," kata Tito.

Menurutnya, saat ini bursa akan terus menjaring investor-investor di pasar-pasar tradisional yang ada di seluruh Indonesia. Ini didasarkan antusiasme masyarakat di pasar di dekat Universitas Pakuan, Bogor yang mulai menabung saham. Tito bilang, BEI akan membangun galeri investasi yang berisi edukasi dan meningkatkan literasi pasar modal pada masyarakat di pasar-pasar tradisional, sekaligus menambah investor di pasar modal.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…