Jaringan 5G Siap Mengudara Tahun 2018

Hanya berjarak dua minggu setelah spesifikasi peralatan 5G ditetapkan, operator telekomunikasi Amerika Serikat AT&T mengumumkan akan meluncurkan jaringan mobile 5G di 12 pasar di Amerika Serikat tahun ini.

Meski AT&T tidak menjelaskan daerah-daerah mana saja yang akan mendapatkan cakupan jaringan 5G, namun jelas bahwa perangkat keras telah dikembangkan oleh operator telekomunikasi tersebut.  AT&T juga berencana untuk tetap menjalankan program "5G Evolution" yang merupakan "jaringan LTE turbo-charged."

Saat ini jaringan tersebut tersedia di 23 metrik utama dan harus diperluas ke ratusan pasar tambahan. Hal ini kemungkinan dilakukan dengan menyalin transisi seperti ketika 3G cepat (HSPA) dipasarkan sebagai 4G beberapa tahun yang lalu.

T-Mobile, Sprint, Orange dan Telefonica adalah beberapa operator lainnya yang berlomba-lomba untuk menggunakan jaringan 5G yang benar. Selain itu, ada pula beberapa nama seperti Qualcomm, Samsung dan ZTE sebagai produsen perangkat keras dan penyedia peralatan 5G.

Technology Industry Group Leader untuk APAC, GfK Asia Sagar Tamang, mengatakan, Kelebihan 5G dibanding 4G ada pada tingkat puncak yang tinggi (high peak rates), jumlah koneksi yang banyak, dan latensi lebih rendah yaitu1 mili detik (ms). Latensi rendah dapat menghasilkan teknologi impian seperti mobil otonom, realitas maya (VR), televisi 4K pada sisi konsumen, dan teknologi kendali jarak jauh pada sisi yang akan merevolusi sisi industri. “Saat ini, kita sedang meroket menuju teknologi terbaru. Jika Anda berpikir bahwa jaringan 4G LTE adalah suatu kemajuan besar dari jaringan 3G, bersiaplah untuk jaringan 5G, karena jaringan 5G akan menghadirkan terobosan besar bagi kemampuan seluler,” ujarnya

Saga mengungkapkan 5G akan melakukan revolusi pada ranah pedagang dan membuka peluang-peluang bisnis baru dengan teknologi yang dimilikinya. Sebagai permulaan, mengadopsi realitas maya dan realitas tertambah (augmented reality/ AR) dalam katalognya.

Dengan 5G, bisa memvisualisasikan bagaimana furnitur yang cocok dengan rumah konsumen dengan visualisasi sebelum dibeli. Converse, Uniqlo dan Adidas juga telah mencoba teknologi AR untuk membantu para pelanggan mencari produk yang paling tepat.

Di Indonesia, Ericsson sudah jauh hari melakukan demontrasi 5G bersama dengan XL Axiata. Hasil jaringan 5G menghasilkan kecepatan hingga 5,3 Gbps, dengan latensi mencapai sektar 3 mili detik (ms).

Pada demontrasi 5G Ericsson menggunakan tangan robot sensor gerak untuk mengukur kecepatan respon. Sementara konferensi video streaming dengan resolusi 4K, gambar langsung diterima oleh televisi 4K, dengan alat pengukur test bed radio 5G dan 5G new radio (NR). “Bagi operator, 5G berpotensi untuk mendorong pertumbuhan pemasukan sebanyak 34 persen di 2026, jika dibandingkan pada 2016. Sementara itu, konsumen akan menikmati aplikasi baru seperti augmented reality dan video streaming4K,” kata, Presiden Direktur Ericsson Indonesia dan Timor Leste Thomas Jul.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, mengatakan Untuk menjalankan teknologi 5G pemerintah telah menyediakan frekuensi 28 Ghz, mengacu standar World, Radiocommunication Conference (WRC) Dengan pita yang lebar pita 500 Mhz ini sangat mendukung implementasi jaringan 5G, yang berguna untuk beragam industri.

“5G berguna, dalam pekerjaanpekerjaan yang membutuhkan internet stabil seperti di industri manufaktur, yang memanfaatkan robot untuk suatu pekerjaan,” ujar

Saat ini kata, Rudiantara, pemerintah memiliki regulasi yang bersifat futuristik, agar selaras dengan teknologi yang berkembang di masa depan. Kendalanya tidak akan lagi pada regulasi tapi pada model bisnis antara vendor teknologi dan operator telekomunikasi.

5G tidak hanya menyangkut jaringan. Butuh dukungan ekosistem untuk menghasilkan perangkat yang siap dipakai konsumen. Qualcomm juga telah menciptakan prototipe chipset yang bisa terhubung dengan radio 5G NR dengan standar 3GPP, dan ini diprediksi bakal menjadi standar 5G global.

Koneksi dengan sistem prototipe sub-6 GHz 5G NR mampu beroperasi di spektrum mid-band 3.3 GHz hingga 5.0 GHz. Hal ini menunjukkan bagaimana teknologi 5G NR dapat digunakan untuk mencapaidata rate dengan satua Gbps secara efisien dengan tingkat latensi yang lebih rendah dibanding jaringan 4G LTE.

Di AS, Qualcomm bersama Ericsson dan Vodafone melakukan tes interoperabilitas 5G, dan menyelenggarakan uji coba lapangan overthe- air berdasarkan spesifikasi 5G NR yang tengah dikembangkan oleh 3GPP. Pembuat chipset ini akan bekerjasama dengan Ericsson dan Telstra untuk melakukan tes yang sama di Australia.

BERITA TERKAIT

Bantu UKM Kembangkan Bisnis, Salesforce Luncurkan Pro Suite

  NERACA Jakarta - Salesforce meluncurkan edisi terbaru Pro Suite yang tersedia di market Indonesia. Sebuah solusi yang fleksibel, terukur,…

Menggabungkan Seni dan Teknologi, Ink Lords Kenalkan Desain Kemasan dari Makhluk Mitologi Indonesia

  Menggabungkan Seni dan Teknologi, Ink Lords Ciptakan Desain Kemasan dari Makhluk Mitologi Indonesia NERACA Jakarta - Minat terhadap ‘Creative…

Kolaborasi dengan Timezone - Coocaa Indonesia Bagi THR TV 86 Inch dan Ratusan Juta Rupiah

Coocaa, sebagai brand TV no. 1 di Indonesia berkolaborasi dengan Timezone Indonesia ingin berbagi kebahagiaan serta perasaan dan pengalaman yang…

BERITA LAINNYA DI Teknologi

Bantu UKM Kembangkan Bisnis, Salesforce Luncurkan Pro Suite

  NERACA Jakarta - Salesforce meluncurkan edisi terbaru Pro Suite yang tersedia di market Indonesia. Sebuah solusi yang fleksibel, terukur,…

Menggabungkan Seni dan Teknologi, Ink Lords Kenalkan Desain Kemasan dari Makhluk Mitologi Indonesia

  Menggabungkan Seni dan Teknologi, Ink Lords Ciptakan Desain Kemasan dari Makhluk Mitologi Indonesia NERACA Jakarta - Minat terhadap ‘Creative…

Kolaborasi dengan Timezone - Coocaa Indonesia Bagi THR TV 86 Inch dan Ratusan Juta Rupiah

Coocaa, sebagai brand TV no. 1 di Indonesia berkolaborasi dengan Timezone Indonesia ingin berbagi kebahagiaan serta perasaan dan pengalaman yang…