Medco Eksplorasi Blok Sout Sumatera PSC

NERACA

Jakarta - PT Medco Energi Tbk (MEDC) melaporkan kegiatan eksplorasi pada bulan Desember 2017 di wilayah kerja yang meliputi Blok South Sumatera PSC dan Blok Rimau PSC. Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin perseroan mengungkapkan, Blok South Sumatera sepenuhnya dimiliki PT Medco E&P Indonesia dimana blok ini telah menerima perpanjangan kontrak PSC sampai tahun 2033.

Kegiatan eksplorasi di blok ini berupa kegiatan seismik 2D dimana belum memberikan hasil dan rencana selanjutnya melaksanakan operasi akuisisi seismik 2D yang direncanakan dimulai pada kuartal IV 2018. Biaya kegiatan seismik hingga akhir Desember 2017 sebesar US$31.783. Sedangkan kegiatan pengeboran di blok ini dilakukan di 3 sumur eksplorasi Cempaka-1, Nowers-1 dan Flamboyan-1. Dimana jumlah biaya hingga akhir Desember 2017 untuk Cempaka-1 sebesar US$2.604.279, Nowera-1 sebesar US$691.064 dan Flamboyan-1 sebesar US$204.341.

Untuk kegiatan di Blok Rimau PSC dilakukan kegiatan study yang telah dimulai pada 22 Desember 2017 dimana belum memberikan hasil dan rencana selanjutnya menyelesaikan kegiatan studi yang dijadwalkan berlangsung hingga Q2 2018. Jumlah biaya kegiatan studi sampai akhir Desember 2017 sebesar US$2.152.230. Sedangkan kegiatan pengeboran dilakukan di tiga sumur yakni Tala-2A, Tala-2B serta Tala-2C dengan jumlah yang dikeluarkan untuk Tala-2A sebesar US$141.090, Tala-2B sebesar US$141.232 serta Tala-2C sebesar US$110.476.

Sebagai informasi, hingga September 2017, MEDC berhasil mencetak laba bersih sebesar US$164,3 juta. Capaian tersebut dibarengi dengan kenaikan volume produksi dan gas sebesar 38,3%. CEO Medco Energi, Roberto Lorato dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, perusahaan terus menunjukkan penguatan hasil kinerja operasi yang dipadukan dengan keberhasilan upaya efisiensi biaya.

Hal itu tercermin dari produksi minyak dan gas sebesar 88,3 MBOEPD atau 38,3% lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang didorong oleh performa yang baik dari South Natuna Sea Block B setelah diakuisisi asetnya pada kuartal tahun 2016 serta berlanjutnya penjualan gas yang cukup tinggi dari aset di Senoro.”Total pendapatan sebesar US$597,5 juta, meningkat sebesar 52,6% dibandingkan tahun lalu diakibatkan produksi yang lebih tinggi dan kenaikan harga komoditas. Rata-rata harga realisasi menjadi sebesar US$49,5/BBLS (+25,2% dari tahun lalu) untuk harga minyak dan US$5,5/MMBTU (+31,9% dari tahun lalu) untuk harga gas,"ujarnya.

Perseroan mencatat laba bruto sebesar US$300,2 juta dengan margin laba bruto sebesar 50,2%. Perseroan terus menitikberatkan cash costs sebagai fokus, dimana unit cash costs yang tercatat selama 9M 2017 sebesar US$8,1/BOE, sesuai dengan komitmen perseroan untuk di bawah US$10/BOE sampai dengan 2020. EBITDA meningkat sebesar 72,6% dibandingkan tahun lalu menjadi US$310,9 juta, dengan perbaikan pada margin EBITDA menjadi 52,0% dibandingkan 46,0% di sembilan bulan pertama 2016.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…