Profit Taking Bikin IHSG Terkoreksi 12,25 Poin

NERACA

Jakarta – Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (9/1) ditutup terkoreksi 12,25  poin seiring dengan aksi jual oleh investor. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 12,25 poin atau 0,19% menjadi 6.373,14, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 3,09 poin (0,28%) menjadi 1.083,30.

Kata analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, IHSG melemah seiring dengan aksi jual saham oleh investor dengan memanfaatkan kenaikan sebelumnya.”Pergerakan bursa saham di kawasan Asia yang cenderung bergerak positif belum cukup kuat mempertahankan laju IHSG,"ujarnya di Jakarta, Selasa (9/1).

Kendati demikian, lanjut dia, investor asing yang masih berada dalam posisi beli menahan tekanan IHSG lebih dalam. Sementara itu, analis Indosurya Sekuritas, William Surya Wijaya menambahkan bahwa data perekonomian Indonesia mengenai penjualan ritel periode November 2017 yang akan dirilis diharapkan memberikan pengaruh terhadap pola gerak IHSG ke depannya.”Diharapkan data itu positif sehingga dapat mendorong IHSG kembali bergerak di area positif pada Rabu (10/1),”katanya.

Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan sebanyak 393.586 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 10,013 miliar lembar saham senilai Rp7,861 triliun. Sebanyak 161 saham naik, 187 saham menurun, dan 132 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan. Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng ditutup menguat 111,88 poin (0,36%) ke 31.011,41, indeks bursa Nikkei naik 135,46 poin (0,57%) ke 23.849,99, dan Straits Times menguat 8,49 poin (0,24%) ke posisi 3.520,67.

Di pembukaan perdagangan, IHSG dibuka menguat 8,47 poin atau 0,13% menjadi 6.393,87, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 2,17 poin (0,20%) menjadi 1.088,56.”IHSG bergerak menguat di tengah sentimen dari dalam negeri yang relatif kondusif," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities, Nico Omer Jonckheere.

Dirinya menambahkan bahwa salah satu sentimen yang mendorong penguatan bursa saham Indonesia yakni kenaikan cadangan devisa. Bank Indonesia mencatat posisi cadangan devisa Indonesia akhir Desember 2017 tercatat US$ 130,20 miliar, lebih tinggi dibandingkan posisi akhir November 2017 sebesar US$ 125,97 miliar. Sementara dari eksternal, lanjut dia, Amerika Serikat menyatakan terbuka untuk berkomunikasi dengan Korea Utara. Sentimen itu cukup meredakan kekhawatiran pasar.

Analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada menambahkan bahwa positifnya bursa saham di kawasan Asia kembali memicu pelaku pasar saham untuk kembali melakukan akumulasi sehingga IHSG kembali bergerak ke area positif.”Namun, posisi IHSG yang menyentuh telah naik dalam beberapa hari terakhir memberikan peluang bagi investor untuk melakukan aksi ambil untung,”ungkapnya.

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Aplikasi Travoy - Perjalanan Mudik Makin Terencana, Tenang dan Nyaman

Baru di pacu kecepatan 80 km dalam ruas tol Jagorawi, Toyota Avanza milik Abay (42) akselerasinya tidak lagi agresif. Padahal…

Peduli Bencana Alam di Jawa Timur - Uni Charm Donasikan Produk Higienis Bagi Korban

Bantu meringankan korban bencana gempa bumi di Jawa Timur, PT Uni Charm Indonesia Tbk memberikan donasi kepada salah satu wilayah…

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Aplikasi Travoy - Perjalanan Mudik Makin Terencana, Tenang dan Nyaman

Baru di pacu kecepatan 80 km dalam ruas tol Jagorawi, Toyota Avanza milik Abay (42) akselerasinya tidak lagi agresif. Padahal…

Peduli Bencana Alam di Jawa Timur - Uni Charm Donasikan Produk Higienis Bagi Korban

Bantu meringankan korban bencana gempa bumi di Jawa Timur, PT Uni Charm Indonesia Tbk memberikan donasi kepada salah satu wilayah…

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…