Nipress Bukukan Laba Bersih Rp 32,28 Miliar

NERACA

Jakarta - PT Nipress Tbk (NIPS), perusahaan yang bergerak di bisnis industri perlengkapan otomotif ini berhasil mencatatkan pertumbuhan laba di kuartal tiga 2017. Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin, perseroan membukukan laba sebesar Rp 32,28 miliar di kuartal ketiga tahun lalu. Jumlah ini meningkat 178,79% dibanding periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp 11,58 miliar.

Peningkatan laba yang drastis ini disebabkan melonjaknya pendapatan lain-lain selama sembilan bulan tahun lalu. NIPS mencatat pendapatan lain-lain sebanyak Rp 39,25 miliar. Perusahaan juga mencatat keuntungan selisih kurs sebesar Rp 5,97 miliar di periode ini. Padahal, penjualan NIPS hanya naik tipis pada triwulan ketiga 2017. Hingga September 2017, penjualan NIPS hanya naik 0,21% year-on-year (yoy) menjadi Rp 765,67 miliar.

Di sisi lain, beban yang harus ditanggung perusahaan justru membesar. Januari-September 2017, beban pokok penjualan naik 4,59% yoy menjadi Rp 668,74 miliar. Selain itu, beban penjualan NIPS naik 32,42% yoy menjadi Rp 28,26 miliar serta beban umum dan administrasi meningkat 17,99% yoy menjadi Rp 29,32 miliar.

Sebelumnya, di semester pertama 2017, perseroan mencatat pertumbuhan penjualan 4,46% menjadi Rp 533,75 miliar jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 510,96 miliar. Kontribusi penjualan terbesar perusahaan di periode ini datang dari penjualan aki mobil. Di paruh pertama 2017 lalu, penjualan aki mobil perusahaan berjumlah sebesar Rp 312,41 miliar atau setara 58,53% dari total pendapatan. Sementara sebanyak 27,35% pendapatan datang dari penjualan aki industri sebesar Rp 145,98 miliar. Sisanya, yaitu 14,12% datang dari penjualan aki motor sebesar Rp 75,36 miliar.

Selain penjualan, akun beban pokok penjualan juga meningkat di enam bulan pertama tahun 2017. Pada periode tersebut, beban pokok penjualan Nipress naik menjadi Rp 435,16 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 426,7 miliar di semester satu tahun lalu. Meski begitu, laba kotor perusahaan berhasil tumbuh 15,82% yoy menjadi Rp 97,58 miliar.

Walau kenaikan penjualan NIPS di periode ini tak terlalu signifikan, perusahaan berhasil mencetak pertumbuhan laba sebesar 35,87% yoy menjadi Rp 38,21 miliar pada akhir Juni lalu. Salah satu pendongkrak kenaikan laba bersih Nipress adalah penghasilan bunga dan keuangan yang mencapai Rp 22,23 miliar pada semester satu tahun ini. Pada periode yang sama tahun lalu, Nipress hanya mencatat penghasilan bunga dan keuangan Rp 83,37 juta.

BERITA TERKAIT

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…