Astra Agro Perluas Pasar Ekspor Sawit

NERACA

Jakarta - PT Astra Argo Lestari (AALI) berencana memperluas pasar ekspor kelapa sawit untuk mengantisipasi dampak kampanye negatif negara Eropa terhadap komoditas tersebut. “Pemerintah gencar mendorong perusahaan mengembangkan pasar baru. Pengembangan pasar baru memiliki customer based yang lebih luas," kata Wakil Presiden Direktur Astra Agro Lestari, Joko Supriyono, di Jakarta, kemarin.

Joko mengatakan, perusahaan tengah mempertimbangkan pasar di kawasan Timur Tengah, seperti Pakistan dan Iran. Selain itu, perusahaan menyasar pasar Afrika.”Selama ini, pasar ekspor kelapa sawit Indonesia terpusat di Eropa, India, dan Tiongkok," papar dia.

Selain untuk mengantisipasi kampanye negatif, perluasan pasar ekspor bertujuan menjaga produksi nasional. Produksi kelapa sawit tercatat surplus hingga 70% dibanding kebutuhan dalam negeri. Hingga semester pertama 2017, PT Astra Agro Lestari Tbk telah menggunakan belanja modal sebesar Rp 840 miliar. Artinya, salah satu anak perusahaan Astra ini telah menggunakan sekitar 42% target belanja modal perusahaan di tahun 2017 ini.

AALI mematok belanja modal sekitar Rp 2 triliun hingga akhir tahun 2017 yang akan datang. Penggunaan belanja modal perusahaan terutama untuk tanaman yang belum menghasilkan sebesar Rp 300 miliar, pabrik dan juga pelabuhan sebesar Rp 100 miliar. Selain itu AALI juga menggunakan belanja modal untuk infrastruktur untuk kebun-kebun yang sedang berjalan sebanyak Rp 270 miliar dan pabrik pupuk sebanyak Rp 45 miliar.”Untuk penggunaan belanja modal di semester kedua, komposisinya akan mirip dengan semester pertama," kata Santosa, Presiden Direktur AALI.

Di semester pertama 2017, AALI mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 8,55 triliun atau naik 34,7% jika dibandingkan dengan pendapatan AALI di tahun sebanyak Rp 6,35 triliun. Sementara itu, laba bersih perusahaan juga mencatatkan kenaikan sebesar 31,7% ke angka Rp 1,04 triliun. Joni Wintarja, analis NH Korindo Sekuritas Indonesia pernah bilang, kinerja AALI tahun 2017 diprediksi jauh lebih baik. Dimana pendapatan bakal meningkat 10,2% secara tahunan pada 2017 menjadi Rp15,56 triliun. Sementara itu, laba bersih naik 8,3% menuju Rp2,17 triliun.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…