Distanbun Lebak Dorong Petani Tingkatkan Produksi Jagung

Distanbun Lebak Dorong Petani Tingkatkan Produksi Jagung

NERACA

Lebak - Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak mendorong petani meningkatkan produksi jagung guna mendukung swasembada pangan nasional.

"Kita mengapresiasi produksi jagung di daerah ini mencapai 8.500 ton pada 2017. Produksi sebanyak itu dapat meningkatkan perekonomian petani," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distabun) Kabupaten Lebak, Dede Supriatna, di Lebak, Senin (8/1).

Pemerintah daerah terus mengembangkan pertanian jagung melalui bantuan program upaya khusus (upsus) padi, jagung dan kedelai atau pajale yang digulirkan Kementerian Pertanian."Selama ini, minat petani menggeluti usaha pertanian cukup tinggi karena permintaan pasar cenderung meningkat," ujar dia.

Produksi jagung Kabupaten Lebak, selain ditampung oleh perusahaan peternakan unggas, juga dijual ke Pasar Rangkasbitung."Bahkan produksi jagung Lebak dipasok ke DKI Jakarta," kata dia.

Karena itu, pihaknya menargetkan pertanian jagung pada Januari 2018 seluas 4.000 hektare."Kami minta petani dapat merealisasikan pertanian jagung seluas 4.000 hektare dari sisa program upaya khusus pajale tahun 2017 itu," ujar dia.

Menurut dia, program upsus pajale di Kabupaten Lebak terus berlanjut karena bagian Nawacita Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla guna mewujudkan swasembada pangan nasional. Apalagi, komoditas jagung sudah dihentikan impor dari luar negeri sehingga kesempatan bagi petani untuk mendongkrak produksi jagung. Namun, jumlah kuota bantuan program upsus pajale tahun 2018 belum diketahui secara pasti.

Selama ini, Kabupaten Lebak cukup berpotensi menjadi lumbung pangan nasional karena didukung lahan begitu luas baik darat dan persawahan. Ia berharap Lebak menjadi sentra komoditas jagung sehingga dapat memutus mata rantai kemiskinan."Kami menjamin semua produksi jagung akan ditampung oleh pengusaha dengan harga cukup baik sehingga pendapatan ekonomi petani menjadi lebih baik hingga di atas Rp15 juta per hektare jika harga pipilan jagung sebesar Rp4.000 per kilogram," ujar dia.

Ia mengatakan, program upsus jagung dengan menerima bantuan benih sebanyak 15 kilogram per hektare dengan pupuk urea 50 kilogram per hektare. Penyaluran bantuan benih jagung hibrida varietas NK 212 sangat cocok ditanam di wilayah Kabupaten Lebak."Kami yakin program upsus jagung dapat meningkatkan kesejahteraan petani juga menyumbangkan produksi pangan nasional," kata dia.

Seorang petani di Kecamatan Gunungkencana, Kabupaten Lebak Maman (55), mengakui kini mengembangkan tanaman jagung di lahan darat seluas satu hektare melalui bantuan program upsus pajale."Kami berharap bantuan program upsus seluas satu hektare dapat meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga," kata dia. Ant

 

 

BERITA TERKAIT

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…