Raih Kontrak Angkutan US$ 18 Juta - Pelita Samudera Agresif Bidik Kontrak Baru

NERACA

Jakarta –Sukses mengantungi kontrak baru jasa pengangkutan batubara senilai kurang lebih US$ 18 juta ton dari PT Jembayan Muarabara (JMB), PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) sangat optimis menatap bisnis jasa angkutan batubara di tahun ini seiring dengan membaiknya harga komoditas dunia. Tak ayal, emiten jasa angkutan kapal ini sangat agresif menargetkan pertumbuhan bisnis.

Kata Imelda Agustina Kiagoes, Sekretaris Perusahaan Pelita Samudera, perseroan tahun ini membidik 16 kontrak baru untuk pemindah muatan batubara di floating loading facility (FLF) dan pengangkatan batubara di tugs and barges.” Selain membidik 16 kontrak baru, perseroan juga berencana menambah 5 set kapal barges dan tugboat pada tahun ini. Kalau diversifikasi berlangsung lancar, perusahaan bisa menambah lagi koleksi kapal miliknya untuk mengangkut palm oil. “ujarnya di Jakarta, kemarin.

Asal tahu saja, kontak baru yang didapatkan perseroan yaitu pengangkutan dengan garansi volume minimum 2 juta metrik ton per tahun dari PT Jembayan Muarabara (JMB), perusahaan tambang batubara yang beroperasi di Kalimantan Timur, salah satu perusahaan Sakari Resources Group. Penandatanganan kontrak kerjasama tersebut dilakukan oleh Direktur Utama PSSI, Iriawan Ibarat dan Direktur Utama JMB, Sudasi Harsono di Jakarta.

Berdasarkan kontrak kerja sama, JMB akan memuat batubara di kapal tongkang (barge) PSSI di pemuatan terminal Separi Mahakam, Tenggarong Seberang dan distrik Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur. Periode kontrak kerjasama selama tiga tahun yang akan berakhir di tahun 2020. Perseroan sangat optimis minimum garansi volume sebesar 2 juta metrik ton per tahun akan tercapai sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan.           

JBM sebagai salah satu pelanggan terpercaya PSSI sejak tahun 2007; dengan kontrak baru ini membuktikan tingginya kepercayaan pelaku usaha batu bara terhadap kinerja PSSI di industri logistik. Disamping jasa kapal tongkang, JMB juga pelanggan untuk pemindahmuatan batubara di jasa floating loading facility.

Sepanjang tahun 2018, perseroan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar US$ 23 juta. Dana capex di antaranya untuk membeli kapal baru untuk menyokong diversifikasi bisnis ke pengangkutan sawit. Hanya saja, Imelda belum mau membeberkan lebih jauh mengenai hal tersebut, yang jelas potensi di bisnis jasa angkut minyak sawit cukup besar. "Kami ada rencana ke palm oil, saat ini masih dalam tahap perencanaan," ujarnya.

Lain dari itu, dirinya mengatakan, untuk menggarap bisnis tersebut perusahaannya akan membeli kapal baru karena spesifikasi kapal yang saat ini berbeda. Namun jumlah penambahan kapal baru akan menyesuaikan kebutuhan setelah diversifikasi sudah dilakukan. "Angkutan palm oil itu vessel, spesifikasinya berbeda dengan kapal batubara,"tuturnya.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…