Peduli Lestarikan Tradisi Batik - SMKN 2 Gedangsari Unjuk Gigi Fashion Show

Galakkan pelestarian tradisi batik pada industri busana Indonesia, SMKN 2 Gedangsari yang merupakan sekolah binaan PT Astra International Tbk melalui Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim (YPA-MDR) berkolaborasi dengan Designer Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Dandy T. Hidayat selenggarakan pagelaran busana “Fashion Show D’ Aactivities”yang turut dihadiri oleh Bupati Gunungkidul, Hj. Badingah S.Sos.

Bertempat di Hartono Mall Yogyakarta, acara ini menjadi wujud pembuktian buah karya pembinaan YPA-MDR pada bidang kecakapan hidup (Life Skill) serta menjadi ajang puncak prestasi dan kreativitas siswa binaan yang telah menciptakan design busana dengan tetap melestarikan tradisi budaya batik. Tidak hanya itu, pada kesempatan yang sama SMKN 2 Gedangsari juga meluncurkan produk busana Roges Style yang siap bersaing di industri mode Indonesia.

Ketua Pengurus YPA-MDR, Herawati Prasetyo dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan sejak 2007,YPA-MDR membina 9 SD, 2 SMP dan 2 SMK di Gunung Kidul dan Bantul, Yogyakarta. Hingga saat ini terdapat 2.820 siswa binaan dan 188 guru binaan. “Khusus di Gedangsari, berdasarkan empat pilar pola pembinaan YPA-MDR, membatik termasuk dalam pembinaan kecakapan hidup yang dikembangkan di Gedangsari. Hal ini sesuai dengan potensi ungguan lokal di Gedangsari,”ungkapnya.

Herawati menambahkan, YPA-MDR lewat program tanggung jawab sosial perusahaannya berupaya untuk menyiapkan sumber daya manusia yang mampu menciptakan perekonomian kreatif dengan menjadikan Gedangsari sebagai daerah sentra industri sesuai potensi unggulan daerahnya, yaitu batik. Pagelaran busana karya siswa SMKN 2 Gedangsari ini diharapkan dapat menjadi motivasi dan inspirasi untuk para siswa binaan YPA-MDR dan generasi muda Indonesia lainnya agar dapat menciptakan berbagai karya kreatif yang menginspirasi.

Asal tahu saja, YPA-MDR dalam melaksanakan program pembinaanya selalu bersinergi dengan para praktisi sebagai narasumber dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran secara akademik dan implementasi di sekolah binaan. Sementara Bupati Gunungkidul, Hj. Badingah S.sos menyampaikan terima kasih kepada Astra yang sudah mengembangkan Kabupaten Gunungkidul karena anak-anak diberdayakan, dilatih dan diharapankan kedepannya ini akan menjadi anak yang mandiri. “Saat ini, memang kita arahkan Kabupaten Gunungkidul 75% SMK dan 25% SMA, jadi nanti anak-anak kita, generasi muda kita sisap bekerja,”ujarnya.

 

Mampu Produksi 272 Batik

Sebagai informasi, SMKN 2 Gedangsari Kabupaten Gunungkidul mendidik siswanya lebih produktif. Sekolah di perbatasan dengan Kabupaten Klaten Jawa Tengah itu setiap satu semester mampu memproduksi 272 hasil batik tulis yang siap dijual untuk khalayak umum. Kepala Jurusan Tata Busana SMKN 2 Gedangsari, Yuni Sriwahyuni pernah mengatakan, murid-muridnya yang di jurusan tata busana sebanyak 272 siswa. Dalam satu Minggu diberikan mata pelajaran tata busana selama 2 jam untuk memproduksi kain batik tulis.

Dari hasil itu kemudian dijualnya di galeri yang ada di sekolah serta ditawarkan melalui online shop di website sekolah, 'shop.smknroges.sch.id'. Dihargai kisaran Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu. "Karena ini batik tulis, jadi harga agak lebih mahal. Website ini memang belum sempurna, tapi kami coba untuk melengkapi," kata Yuni.

Pemberdayaan agar lebih produktif sejak masa sekolah ini dilakukan, untuk meningkatkan potensi daerah yang ada. Yang memang wilayah di Kecamatan Gedangsari banyak buruh batik di sebuah pabrik yang ada di Surakarta. Tak tanggung-tanggung, pengembangan potensi lokal ini juga masuk dalam motif batik itu sendiri. Yaitu menggunakan gambar gedhang (pisang) buah khas Gedangsari dan walang (belalang) hewan yang banyak ditemukan di Gunungkidul.

Diharapkan dari pendidikan yang diterima para siswanya ini, mereka bisa lebih mandiri selepas lulus dari sekolah. Tak perlu mengadu nasib keluar kota atau mencari pekerjaan yang lainnya. "Jadi seperti eskalator di sekolah kami itu. Ada SD yang mata pelajarannya batik, SMP ada, dan SMK kami juga berikan batik,"ungkap Yuni.

 

BERITA TERKAIT

Ikuti Instruksi Boikot dari MUI - Produk Terafiliasi Bisa di Akses Via Web dan Aplikasi

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan tidak punya otoritas mengeluarkan daftar produk terafiliasi Israel, namun tetap mendorong konsumen Muslim agar aktif…

Gelar Charity Program di Panti - Sharp Greenerator Tularkan Kepedulian Lingkungan

Membangun kepedulian pada lingkungan sejak dini menjadi komitmen PT Sharp Electronics Indonesia. Kali ini melalui Sharp Greenerator komunitas anak muda…

Melawan Perubahan Iklim dengan Sedekah Pohon

Momentum Ramadan sebagai bulan yang pernuh berkah tidak hanya menyerukan untuk berbagi kepada sesama, tetapi juga pada lingkungan. Hal inilah…

BERITA LAINNYA DI CSR

Ikuti Instruksi Boikot dari MUI - Produk Terafiliasi Bisa di Akses Via Web dan Aplikasi

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan tidak punya otoritas mengeluarkan daftar produk terafiliasi Israel, namun tetap mendorong konsumen Muslim agar aktif…

Gelar Charity Program di Panti - Sharp Greenerator Tularkan Kepedulian Lingkungan

Membangun kepedulian pada lingkungan sejak dini menjadi komitmen PT Sharp Electronics Indonesia. Kali ini melalui Sharp Greenerator komunitas anak muda…

Melawan Perubahan Iklim dengan Sedekah Pohon

Momentum Ramadan sebagai bulan yang pernuh berkah tidak hanya menyerukan untuk berbagi kepada sesama, tetapi juga pada lingkungan. Hal inilah…