Banyak Danai Proyek Jalan Toll - Waskita Serap 95% Dana Penerbitan Obligasi

NERACA

Jakarta –Besarnya kebutuhan ekspansi bisnis PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mendorong penyerapan dana penerbitan obligasi yang dirilis September 2017 kemarin, telah digunakan seluruhnya. Dana tersebut digunakan untuk keperluan modal kerja serta investasi dan pembiayaan proyek anak-anak usahanya. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

September 2017 lalu, WSKT telah menerbitkan obligasi sebesar Rp 3 triliun dengan kupon sebesar 8% sampai 8,5% per tahun. Obligasi tersebut diterbitkan dalam dua seri, yaitu Seri A dengan nilai pokok sebesar Rp 1,37 triliun dan Seri B senilai Rp 1,63 triliun. WSKT berencana menggunakan Rp 2,39 triliun atau sekitar 80% dari total dana yang diperoleh dari obligasi tersebut untuk modal kerja.

Sementara itu, sebanyak Rp 479 miliar akan digunakan untuk investasi dan pembiayaan proyek jalan tol di anak usahanya, PT Waskita Toll Road. Juga sebanyak Rp 119,75 miliar digunakan untuk investasi dan pembiayaan proyek realty di PT Waskita Karya Realty. Menurut Direktur Keuangan WSKT, Tunggul Rajagukguk, hingga 31 Desember 2017 mereka telah menggunakan dana hasil penerbitan obligasi tersebut sesuai rencana. “Dana sebanyak Rp 2,39 triliun telah kami gunakan untuk keperluan modal kerja. Sementara dana sebesar Rp 479 miliar kami gunakan untuk investasi dan pembiayaan proyek jalan tol di anak usaha kami, PT Waskita Toll Road," tuturnya.

Itu artinya, WSKT telah menggunakan 95% dari total dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi ini. Namun, dana yang rencananya akan digunakan untuk investasi dan pembiayaan proyek di Waskita Karya Realty masih belum digunakan oleh WSKT. Meski begitu, mereka telah memasukkan dana tersebut ke dalam deposito di Bank BNI dan Bank BRI.

Sebagai informasi, hingga kuartal III tahun 2017, perseroan berhasil mencatatkan kontrak baru mencapai Rp44,4 triliun, sehingga kontrak dalam pengerjaan hingga kuartal III 2017 adalah Rp131,1 triliun atau mengalami kenaikan dari tahun 2016 (Rp104 triliun). PT Waskita Karya (Persero) Tbk pun optimis hingga akhir 2017, pendapatan usaha akan memenuhi target sebesar Rp40 triliun, dengan target laba bersih Rp4 triliun. Perusahaan juga optimis melihat tahun 2018 dengan potensi penerimaan perusahaan atas sejumlah proyek yang sudah rampung dikerjakan dan akan memperkuat profil arus kas operasi perusahaan.

Direktur Utama PT Waskita Karya, M Choliq pernah mengatakan, sehatnya kondisi keuangan PT Waskita Karya (Persero) Tbk semakin memperkuat visi perusahaan menjadi perusahaan Indonesia terkemuka di bidang industri konstruksi, rekayasa, investasi infrastruktur dan realty. “Menghadapi tahun 2018 kita semakin optimis dengan kinerja perusahaan, apalagi   potensi aliran kas yang akan diterima perusahaan atas sejumlah proyek turnkey yang sudah rampung dikerjakan. Rencana penerimaan dari proyek turnkey sekitar Rp 30 triliun yang diharapkan berasal dari proyek LRT Palembang serta beberapa proyek jalan tol yang akan selesai di tahun 2018,”ujarnya.

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…