Kisruh Antar Pemegang Saham - KRAW "Keukeuh" Tolak RUPS Independen

NERACA

Jakarta – Sejatinya perusahaan terbuka atau yang mencatatkan sahamnya di pasar modal harus mengedepankan transparansi sebagai bentuk komitmen pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik. Namun berkaca dari kasus PT ICTSI Jasa Prima Tbk (KRAW) menunjukkan komitmen tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance (GCG) belum di laksanakan penuh. Pasalnya, tuntutan pemegang saham minoritas KARW untuk mengadakan rapat umum pemegang saham (RUPS) independen terkait rencana KARW ditolak oleh manajemen KARW.

Dewan Komisaris KARW urung mengabulkan permintaan Ridwan Halim, pemilik 11,16% saham KARW untuk mengadakan RUPS independen terkait rencana KARW untuk menjual 100% saham anak usahanya, PT Perusahaan Bongkar Muat Olah Jasa Prima (OJA) kepada PT Samudera Terminal Indonesia (STI). Permohonan ini diajukan karena dia tidak setuju dengan rencana penjualan saham OJA yang berkontribusi atas seluruh pendapatan KARW.

Menurut Ridwan, transaksi penjualan 100% saham OJA tidak sesuai dengan tujuan KARW untuk memperoleh laba lantaran OJA berkontribusi atas seluruh pendapatan dan laba KARW selama ini. Ia juga menganggap bahwa nilai transaksi penjualan OJA sebesar US$ 26 juta lantaran OJA masih memiliki periode kontrak dengan Pelindo II.

Namun, Dewan Komisaris KARW dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin melihat bahwa perhitungan yang dilakukan oleh Ridwan tidak memperhitungkan fakta bahwa laba yang dibukukan belum dapat menutup kerugian yang diderita oleh KARW sejak awal pengambilalihan OJA. “Asumsi yang digunakan untuk menghitung laba yang mungkin diperoleh OJA untuk sisa jangka waktu perjanjian dengan Pelindo II hanya didasarkan pada laba terakhir kami yang dibukukan pada 2016 lalu yang tidak tepat namu juga menyesatkan," ujar Dewan Komisaris KARW.

Pasalnya, laba yang dibukukan di sisa waktu perjanjian tidak dapat dipastikan jumlahnya akan sama dengan yang telah dibukukan pada 2016 lalu. Selain itu, Ridwan juga dianggap tidak mempertimbangkan hal-hal seperti persaingan, perubahan kebijakan pemerintah pusat, dan adanya kebutuhan untuk memperbaharui teknologi peralatan yang dimiliki OJA.”Lagi pula, setelah transaksi dilaksanakan sepenuhnya, KARW akan memperoleh uang tunai agar kami bisa mencari investasi yang lebih baik sehingga bisa memperbaiki likuiditas dan neraca keuangan kami," terang Dewan Komisaris KARW.

Merujuk pada laporan keuangan kuartal III-2017 lalu, KARW berhasil mencatat pendapatan sebesar US% 5,87 juta. Sebanyak 66,28% dari total pendapatan tersebut datang dari bisnis bongkar muat dan trucking, sementara sisanya dari bisnis lift on/off, delivery/receiving, dan plugging yang dilakukan oleh OJA. Mereka pun berhasil membukukan laba sebesar US$ 1,74 juta di periode ini.

Sebagai informasi, KRAW masih harus menghadapi beban pokok pendapatan yang tinggi. Sehingga, perusahaan ini tak memasang target pertumbuhan kinerja yang terlalu besar. Antonio M Andrade, Direktur Keuangan KARW pernah mengatakan, pendapatan dan laba bersih KARW diperkirakan hanya akan tumbuh maksimal 5% di tahun 2018. "Beban pokok pendapatan yang besar membuat laba kami tak bisa tumbuh terlalu tinggi," ujar dia.

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…