LCK Global Patok IPO Rp 208 Per Saham

Awal tahun 2018, PT LCK Global Kedaton bakal jadi emiten pertama yang melenggang di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan penyelenggara jaringan telekomunikasi yang terintegrasi dengan jasa telekomunikasi ini berencana mencatatkan saham perdana pada 16 Januari mendatang.  Informasi tersebut berdasarkan keterbukaan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) di Jakarta, kemarin.

LCK Global telah menetapkan harga pelaksanaan initial public offering (IPO) sebesar Rp 208 per saham. Angka ini masuk batas atas dari kisaran harga saham perdana yang ada di rentang Rp 138 hingga Rp 218 per saham. LCK Global tetap menawarkan 200 juta saham, atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Ini membuat perusahaan tersebut bakal meraih dana segar hingga Rp 41,6 miliar.

Mayoritas dana hasil IPO ini akan digunakan untuk modal kerja. Sedangkan sisanya sebesar 3% disisihkan untuk biaya research and development (R&D) serta pelatihan. Direktur LCK Global Ruben Partogi pernah bilang, perusahaannya menyiapkan anggaran belanja modal alias capital expenditure (capex) tahun ini sebesar Rp 84,75 miliar. "Nah, sebagian dana IPO akan digunakan untuk capex. Kami melakukan IPO memang untuk meningkatkan kinerja," kata dia.

Asal tahu saja, LCK Global bergerak dibidang jasa site acquisition and litigation (sitac), civil, mechanical, electrical (CME), serta jasa izin mendirikan bangunan (IMB) menara telekomunikasi. Perusahaan ini juga mengatur masalah instalasi, testing, commissioning, dan penyedia menara base transceiver station (BTS). LCK mengklaim punya pengalaman mumpuni di sektor telekomunikasi, menawarkan layanan terbaik, menjalin mitra telekomunikasi dan pemasok terpercaya, serta memiliki reputasi di bisnis jasa konstruksi telekomunikasi.

Untuk tahun ini, LCK Global menargetkan pendapatan mencapai Rp 148 miliar dengan laba bersih Rp 21 miliar. Sementara di 2017 lalu, perusahaan ini optimistis dapat mengapit pendapatan sebesar Rp 72 miliar dengan laba bersih Rp 11 miliar.

BERITA TERKAIT

Laba Mandiri Herindo Adiperkasa Naik 78,04%

Di tiga bulan pertama 2024, PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk(MAHA) membukukan laba bersih Rp73,204 miliar atau naik 78,04% dibanding periode…

Anak Usaha HRUM Raih Pinjaman US$620 Juta

Danai ekspansi bisnisnya, PT Tanito Harum Nickel, anak usaha PT Harum Energy Tbk(HRUM) meraih fasilitas pinjaman senilai US$ 620 juta…

Sawit Sumbermas Raup Laba Rp512,25 Miliar

Laba bersih PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) tercatat sebesar Rp512,25 miliar pada tahun 2023 atau anjlok 72,1% dibanding tahun…

BERITA LAINNYA DI

Laba Mandiri Herindo Adiperkasa Naik 78,04%

Di tiga bulan pertama 2024, PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk(MAHA) membukukan laba bersih Rp73,204 miliar atau naik 78,04% dibanding periode…

Anak Usaha HRUM Raih Pinjaman US$620 Juta

Danai ekspansi bisnisnya, PT Tanito Harum Nickel, anak usaha PT Harum Energy Tbk(HRUM) meraih fasilitas pinjaman senilai US$ 620 juta…

Sawit Sumbermas Raup Laba Rp512,25 Miliar

Laba bersih PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) tercatat sebesar Rp512,25 miliar pada tahun 2023 atau anjlok 72,1% dibanding tahun…