Piagam Madinah Wujud Kebangsaan dan Nasionalisme

NERACA

Cirebon-Kegiatan memperingati  Maulud Nabi Muhammad SAW pada hakikatnya merupakan momentum yang tepat bagi kita untuk meneladani Rasululah dalam mencintai sesama dan semesta. Nabi cinta kepada tanah airnya, baik Mekkah maupun Madinah. Kebangsaan dan nasionalisme adalah sunnah Nabi. Cinta tanah air (nasionalisme) adalah fitrah dan naluri yang Allah sematkan secara kuat di dalam diri manusia. Sebaliknya, penolakan dan antipati terhadap kebangsaan/nasionalisme (sebagaimana doktrin kalangan radikal-ekstrem) justru bertentangan dengan fitrah suci tersebut dan tidak memiliki landasan sama sekali di dalam Islam, baik secara doctrinal maupun historical.

Hal itu disampaikan oleh H. Drs. Sidarto Danusubroto, Anggota Wantimpres, saat acara tausiah kebangsaan &dzikir bersama dengan para Kyai se-Jawa Barat di Ponpes Al Ghadier, Kempek, Cirebon, Kamis (28/12). Acara tersebut diselenggarakan oleh Pokja Toleransi bekerjasama dengan Pondok Pesantren Al Ghadier.

Sidarto mengatakan, akar dari nasionalisme di Indonesia adalah tumbuh dari agama. Istilah “hubbul wathan minal iman” merupakan benih perasaan nasionalisme bangsa Indonesia. Metode penyebaran Islam di Indonesia berlangsung secara damai tanpa meninggalkan budaya masyarakat yang ada. Nilai-nilai jati diri bangsa kita tertuang dalam Pancasila. Semangat nasionalisme inilah yang harus terus dipupuk.

Setelah hijrah, atas inisiatif stategis Nabi, terjadilah apa yang disebut oleh para sarjana sebagai Eksperimen Madinah, dengan produk monumentalnya berupa “Piagam Madinah (Konstitusi Madinah)”. Yang pasti, Eksperimen Madinah ini telah menyajikan kepada umat manusia contoh tatanan sosial-politik yang mengenal konsep pendelegasian wewenang, di mana wewenang atau kekuasaan tidak memusat pada tangan satu orang seperti pada dictatorial system, melainkan kepada orang banyak melalui musyawarah dan kehidupan berkonstitusi.

“Artinya, sumber wewenang dan kekuasaan tidak berada pada selera keinginan dan keputusan pribadi, tetapi pada suatu dokumen tertulis yang prinsip-prinsipnya disepakati dan ditaati bersama oleh seluruh warga negara,” ujar Sidarto.

Esensi dari ide Eksperiman Madinah oleh Nabi Muhammad SAW, menurut Sidarto, adalah suatu tatanan sosial-politik yang diperintah bukan oleh kemauan pribadi, melainkan secara bersama-sama; tidak oleh prinsip ad-hoc yang dapat berubah-ubah sejalan dengan dengan kehendak pemimpin, melainkan oleh prinsip-prinsip yang dilembagakan dalam dokumen kesepakatan dasar semua anggota masyarakat yang plural, yaitu sebuah “konstitusi”.

“Konstitusi/Piagam Madinah adalah embrio dari civil society.  Inilah yang telah, sedang dan terus kita perjuangkan, kita jalankan dan kita jaga di Indonesia. Maka, merawat Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika , NKRI, UUD 1945 adalah sama dengan merawat dan menumbuhkembangkan bibit peradaban berbangsa dan bernegara yang telah ditanam oleh Rasulullah SAW sejak 1439 tahun yang lalu. Kita sedang mengikuti jejak sunnah Rasulullah SAW,” ujarnya.  

Karena itu, Sidarto mengingatkan momentum Maulid Nabi Besar Muhammad SAW seharusnya bukan bersifat seremonial tahunan tanpa makna, melainkan pentingnya konteks berbangsa dan bernegara yang merupakan makna substansial dari peringatan Maulid Nabi. mohar

BERITA TERKAIT

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…