Bidik Pelaku Pasar UKM - Telkom Luncurkan Layanan Bisnis Wifi Corner

NERACA

Jakarta – Mengulang kesuksesan bisnis warung telepon atau wartel di zamannya, PT Telkom Tbk (TLKM) bakal merambah model bisnis yang sama dengan merambah pasar usaha kecil dan menengah (UKM). Kali ini bisnis yang digarap adalah mengoptimalkan Wifi Corner (WiCo) yang sudah dimiliki perseroan sebanyak 10 ribu yang terletak di beberapa kantor Telkom.

Vice President Enterprise Business Development Telkom, Dudy Effendi mengatakan, model bisnis Wifi Corner tidak jauh berbeda dengan model bisnis yang pernah digarap perseroan lewat wartel. Namun kali ini, pasar yang dibidik adalah pelaku UKM, koperasi hingga pemilik warung. “Lewat Wifi Corner, pelaku UKM bisa meningkatkan pendapatannya lewat layanan bisnis internet,”ujarnya di Jakarta, Rabu (27/12).

Dijelaskannya, untuk bisa bermitra dengan Telkom membuka Wifi Corner harus memiliki izin usaha.  Artinya tidak bisa dilakukan secara individu. Bagi yang ingin menjalankan bisnis ini, mereka tinggal mendaftar via aplikasi WiCo. Saat daftar, pihak Telkom akan cek apakah wilayah domisili pendaftar telah terpasang kabel fiber optic (FO) atau belum. Jika belum, layanan ini belum bisa digunakan.

Telkom akan memasang infrastruktur akses hotspot dan pemilik usaha tinggal membeli voucher WiFi Corner dari Telkom untuk kemudian dijual kembali kepada pengguna. Adapun model bisnis yang digunakan antara mitra dan Telkom adalah sistem bagi hasil, seperti bagi hasil pada bisnis wartel.”Bagi hasil, kalau wartel dulu bisa 70:30 antara pemilik wartel dan penyedia infrastruktur. Jika 500 voucher terjual, mitra bisa mengambil hasil 30%. Jika lebih, bisa di atas 50%," jelas Dudy.

Kemudian untuk harga dasar yang ditawarkan Rp 3500 per dua jam dan harga ini bisa dimark up para mitra WiCo Telkom kepada pelanggan dengan menawarkan kelebihan yang ada. Selanjutnya, untuk mendapat akses WiFi, pengguna bisa membeli voucher yang dijual oleh pemilik akses tersebut. Adapun layanan WiFi yang disediakan 100% berbasis kabel Fiber Optic (FO) dengan kecepatan mencapai 100Mbps.”Jadi, pemilik akses WiFi ini nanti seperti pemilik Wartel (warung telepon) gitu. Sekarang WiFi ini sudah ada di 10.000 titik. Target kami ada di 40.000 lokasi di tahun depan. Per lokasi, ada dua hingga tiga titik hotspot," paparnya.

Dibalik bisnis WiCo ini, lanjut Dudy, perseroan ini membuka penetrasi internet lebih luas, khususnya di daerah-daerah di luar Jakarta. Sekadar informasi, layanan ini sebetulnya sudah ada sejak 2013, yakni free@wifi.id yang dapat diakses secara gratis dan @wifi.id yang diakses dengan menggunakan voucher. Keduanya terpasang di sejumlah titik di kota-kota besar. 

Selain WiCo, Telkom juga merilis layanan Wifi Station dengan membidik pasar pelaku usaha yang lebih besar, koperasi hingga instansi pemerintah. Dimana model bisnis ini, perusahaan membayar di awal untuk layanan Wifi dan tidak ada profit sharing. “Lewat Wifi Station, pelaku usaha tidak usaha pusing pasang akses point internet karena semua sudah dilakukan Telkom,”tandas Dudy.

Untuk bisnis ini, perseroan menargetkan 111 ribu pelanggan dari saat ini 50 ribu pelanggan Wifi Station. Asal tahu saja, saat ini harga paket yang ditawarkan untuk pengguna WiFi Corner antara lain, harga paket Rp 5.000 Zona A: Sumatera, Jawa, Bali (waktu pemakaian 6 jam) Zona B: Kalimantan, Sulawesi (waktu pemakaian 4 jam)Zona C: Maluku, Papua (waktu pemakaian 4 jam)

Selanjutnya ada harga paket Rp 20.000 brerlaku nasional (waktu pemakaian 7 x 24 jam) dan harga  paket Rp 50.000Berlaku nasional (waktu pemakaian 30 x 24 jam).

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…