Fitch Rating Hanya Instrumen Navigasi

Oleh: Fauzi Aziz

Pemerhati Masalah Ekonomi dan Industri

Fitch Ratings lembaga pemeringkat internasional telah menaikkan peringkat utang Indonesia dari BBB- menjadi proyeksi positif BBB dengan proyeksi stabil. Perbaikan peringkat ini akan menjadi faktor yang bernada optimis bahwa modal asing berbondong-bondong akan masuk untuk berinvestasi. Semoga masuk tidak sekedar numpang ngombe, kemudian hengkang lagi. Potensi ini biasa terjadi jika yang masuk adalah para investor yang bermain dalam investasi portofolio yang berdurasi pendek. Mereka bebas melakukan aksi profit taking dan aksi spekulasi di pasar uang dan pasar modal yang sangat liberal di negeri ini.

Sementara itu, Indonesia sangat membutuhkan masuknya investasi asing langsung untuk memperkuat basis produksi sektor manufaktur yang dewasa ini tersandera oleh pertumbuhan rendah. World Bank memberikan sinyal bahwa ekonomi global akan membaik, harga komoditi juga membaik serta permintaan domestik akan meningkat. Siap tidak siap pemerintah sebaiknya dapat segera merespons tren tersebut jangan sampai ketinggalan kereta karena late starter dalam penyikapan.

Diskusi ekonomi yang diselenggarakan kompas antara lain memberikan sinyal perlu adanya Inovasi Kebijakan. Apa pula maknanya ini dengan kesimpulan tersebut. Di balik itu bisa dikatakan bahwa kebijakan yang sudah susah payah dibuat sampai dengan 16 paket kebijakan ekonomi tidak membumi.

Mengapa tidak membumi? Jawabannya bisa beragam. Boleh jadi tidak dipahami oleh mesin birokrasi sebagai para pelaksana kebijakan. Bisa jadi juga karena kualitas kebijakannya belum baik, dan yang paling sering dikritisi adalah belum menjamin adanya  kepastian hukum. Atau karena sebab lain, yakni mesin birokrasi mabuk dengan anggaran besar, sehingga mereka asyik sendiri melaksanakan money follow function dan money follow progam sambil mengejar status WTP, tapi kegiatannya yang bersifat business as usual konon masih banyak.

Akibatnya output yang dihasilkan tidak memadai, apalagi mengharapkan outcome-nya. Secara makro pengelolaan kebijakan fiskal menurut penjelasan menkeu sudah baik  namun secara mikro belum sepenuhnya memuaskan. Di sini muncul fenomena bahwa perancangan dan penetapan kebijakan di satu pihak dan pelaksanaan kebijakan di pihak lain belum sepenuhnya nyambung. Itulah mengapa timbul gagasan perlunya inovasi kebijakan, atau perlunya dilakukan restrukturisasi kelembagaan dan sebagainya.

Fitch Rating atau lembaga pemeringkat utang yang lain rutin memberikan penilaian tentang rating utang Indonesia untuk memberikan keyakinan kepada investor global agar mau berinvestasi di negeri ini. Itu saja misi utamanya, selebihnya adalah tergantung bagaimana Indonesia mengelola kebijakan ekonominya, baik yang bersifat makro maupun mikro.

Fitch rating jelas bekerja untuk melayani kebutuhan para pemodal dan di saat yang sama membantu memberikan informasi tentang pemeringkatan yang dibuatnya untuk kita atau negara lain di dunia.

BERITA TERKAIT

Iklim dan Reformasi Kebijakan

Oleh: Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan Sebagai upaya untuk memperkuat aksi iklim, Indonesia memainkan peran penting melalui kepemimpinan pada Koalisi…

Cawe-cawe APBN dalam Lebaran 1445 H

  Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melaporkan kepada Presiden Joko…

Investasi Emas Pasca Lebaran

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Usai lebaran Idul Fitri 1445 H masyarakat Indonesia mulai menjalankan aktifitas kembali seperti biasanya…

BERITA LAINNYA DI

Iklim dan Reformasi Kebijakan

Oleh: Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan Sebagai upaya untuk memperkuat aksi iklim, Indonesia memainkan peran penting melalui kepemimpinan pada Koalisi…

Cawe-cawe APBN dalam Lebaran 1445 H

  Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melaporkan kepada Presiden Joko…

Investasi Emas Pasca Lebaran

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Usai lebaran Idul Fitri 1445 H masyarakat Indonesia mulai menjalankan aktifitas kembali seperti biasanya…