Permintaan Batu Bara Meningkat - Darma Henwa Bidik Pendapatan Tumbuh 71%

NERACA

Jakarta – Membaiknya harga batu bara saat ini dan berlanjut di tahun depan, menjadi harapan besar bisa mengerek kinerja keuangan PT Darma Henwa Tbk (DEWA). Oleh karena itu, perusahaan tambang Grup Bakrie ini sangat optimistis memandang tahun 2018. Dimana perseroan membidik pendapatan tahun depan bisa naik 71% menjadi US$ 406,6 juta. Sementara laba kotor pada tahun 2018 diproyeksikan meningkat 18% menjadi US$ 38,4 juta. EBITDA pada tahun 2018 diproyeksikan meningkat 178% menjadi US$ 90,6 juta.

Direktur Utama DEWA, Faisal Firdaus menyatakan, pihaknya optimistis akan dapat meningkatkan produksi secara signifikan pada tahun 2018. Hal tersebut karena adanya penambahan fleet produksi pada seluruh proyek, baik yang dilakukan sendiri melalui perbaikan alat produksi maupun tambahan kapasitas produksi dari subkontraktor.”Kenaikan produksi yang signifikan di seluruh proyek, kami lakukan untuk memenuhi permintaan klien yang memang menginginkan kenaikan produksi pada area tambangnya,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Saat ini DEWA menangani beberapa proyek, antara lain proyek Batubara Bengalon dengan kapasitas produksi lebih dari 11 juta ton per tahun dan cadangan sebesar 134 juta ton batubara. Proyek ini dengan klien PT Kaltim Prima Coal. Selain itu, ada Proyek Batubara Asam-Asam dengan kapasitas produksi mencapai lebih dari 7 juta ton per tahun dan cadangan sebesar 19,4 juta ton batubara. Klien pada proyek ini yakni PT Arutmin Indonesia.

Kemudian, Proyek Batubara Satui dengan kapasitas produksi lebih dari 4 juta ton per tahun dan cadangan 25,5 juta ton batubara. Proyek ini dengan klien dari PT Cakrawala Langit Sejahtera. Dengan Kaltim Prima Coal, DEWA juga menyediakan jasa pelayanan pelabuhan. Kapasitas barging yang disediakan lebih dari 11 juta ton per tahun. Pekerjaan ini ditangani oleh anak usaha DEWA, PT Dire Pratama.

DEWA juga akan mengerjakan beberapa proyek potensial pada 2018. Beberapa proyek ini antara lain proyek penambangan mineral seng di Dairi, Sumatera Utara. Lokasi ini dimiliki oleh PT Dairi Prima Mineral dengan lingkup pekerjaan mining development. Periode kontrak 30 tahun semenjak dimulainya produksi. Nilai kontrak diestimasikan US$ 60 juta–US$ 70 juta.

Selain itu, ada proyek penambangan tembaga dan emas yang berada di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, dimiliki oleh PT Gorontalo Minerals dengan lingkup pekerjaan road construction 12 kilometer. Kemudian ada proyek penambangan emas, terletak di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan. Proyek ini dimiliki oleh PT Citra Palu Minerals dengan lingkup pekerjaan road construction dan surface preparation. Nilai kontrak diestimasikan US$ 40 juta–US$ 55 juta.

Tahun depan, perseroan juga menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 93,8 juta. Belanja modal ini naik 561% atau hampir enam kali lipat dibandingkan dengan capex 2017 sebesar US$ 14,18 juta. Capex 2017 memang lebih kecil dibandingkan dengan tahun sebelum maupun sesudahnya. Sebab, capex DEWA pada 2016 sebesar US$ 40,4 juta.

Kata Faisal, kenaikan capex tahun depan dikarenakan ada peningkatan produksi dari klien perseroan. Disebutkan, penggunaan capex ini antara lain penambahan alat-alat berat untuk menunjang produksi pada 2018. Selain itu, juga untuk pembelian komponen-kompenen alat yang juga untuk menunjang produksi pada 2018. "Produksi ini memang sudah sesuai dengan kontrak saat ini, dan kami sudah melakukan upaya persiapan sebelum 2018," lanjutnya.

Sementara sumber pendanaan capex DEWA di 2018 berasal daripinjaman perbankan US$ 25 juta, vendor financing, US$ 25 juta, leasing US$ 23 juta - US$ 25 juta, dan sisanya menggunakan internal cash flow.

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…