Kantungi Kontrak Angkutan Kapal - CANI Bidik Pendapatan US$ 5 Juta di 2018

NERACA

Jakarta – Tekankan efisiensi di tahun politik 2018 menjadi kerja keras emiten perkapalan PT  Capitol Nusantara Indonesia Tbk (CANI) untuk membidik target pendapatan lebih agresif. Di mana di tahun depan, perseroan membidik pendapatan sebesar US$ 5,02 juta dan menekan rugi usaha dari US$ 5,6 juta menjadi minus US$ 4,5 juta dan rugi komprehensif dari US$ 5,9 juta menjadi US$ 4,7 juta.

Kata Jansen Waroka, Direktur CANI, guna menekan efisiensi perseroan juga akan menjual beberapa armada kapal yang dinilai tua. “Rencananya ada 10 kapal yang akan dijual tahun depan dan dana hasil penjualan untuk membayar utang,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Dirinya juga mengungkapkan, perseroan optimis mampu menekan rugi dan mampu pulihkan cashflow pendapatan dengan membidik beberapa kontrak baru. Disebutkan, di bulan Maret tahun depan ada beberapa proyek yang siap dikantungi dengan nilai kontrak yang mampu memulihkan cashflow. Namun sayangnya, Jansen, belum mau menyebutkan nilai kontra dimaksud dan dipastikan kliennya berasal dari perusahaan Jepang dan China untuk pengangkutan batu bara.

Ditegaskannya, tahun ini perseroan tidak menganggarkan belanja modal untuk menambah armada baru tetapi memanfaatkan armada kapal yang ada. Saat ini, perseroan memilik 30 kapal yang masih beroperasi guna menunjang ekspansi bisnisnya. Sebagai informasi, untuk tahun ini perseroan berakhir pada tanggul 30 Juni 2017, perseroan mengalami kerugian komprenhensif sebesar AS$ 914.421, sedangkan untuk turun yang berakhir tanggal 30 Juni 2016, rugi komprehensif yang dialami oleh perseroan AS$ 750.349.

Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan sebesar AS$ 179.670 atau 3,9% dari tahun sebelumnya penurunan rugi kotor sebesar AS$ 1.727.481 atau 25,6% dari tahun sebelumnya penurunan rugi usaha sebesar AS$ 880.428 atau 25,0% dari tahun sebelumnya yang terutama disebabkan oleh dampak penurunan rugi kotor dikompensasikan dengan peningkatan beban umum dan administrasi sebesar AS$ 104.401 atau 14,5% dari tahun sebelumnya, serta pengakuan beban bersih pajak penghasilan sebesar AS$ 232.124 atau 153,7% dari tahun sebelumnya.

Perseroan membidik pendapatan tahun ini sebesar US$ 4,45 juta atau lebih rendah 2,2% dibandingkan target pendapatan di 2016 sebsar US$ 4,55 juta. Maka lantaran pendapatan tahun ini ditargetkan lebih rendah dari tahun sebelumnya, memacu perseroan untuk melakukan efisiensi lebih besar. Jansen menjelaskan, perseroan memiliki strategi tersendiri untuk mengurangi kerugian yang diderita perseroan belakangan ini. Tetapi manajemen CANI menolak mengungkapkan strategi yang dimaksud karena dikhawatirkan pihak lain akan mengetahui strategi CANI.

Meski demikian, Jansen menyebutkan, efisiensi yang dilaksanakan CANI untuk menekan biaya operasional. Karena itu, dirinya berharap kapal-kapal milik perseroan akan selalu diusahakan agar tidak berhenti untuk mengangkut barang-barang.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…