Reformasi Pajak AS, Investor Dinilai Pindahkan Ke Tempat Aman

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pencapaian perombakan besar perpajakan Amerika Serikat (AS) memungkinkan terjadinya "flight-to-quality" atau tindakan investor memindahkan modal ke tempat yang lebih aman. “Apa yang dilakukan AS membuat situasi bahwa orang akan menganggap ekonomi di sana bergerak membaik, itu namanya akan ada 'flight-to-quality'," kata Darmin, pekan kemarin.

Sebelumnya, Kongres AS pada Rabu (20/12) waktu setempat menyetujui rancangan undang-undang reformasi pajak yang diajukan Presiden Donald Trump. Berdasarkan keputusan itu, salah satunya akan terjadi pemangkasan tarif pajak penghasilan (PPh) badan dari 35 persen menjadi 21 persen. Darmin mengaku belum mengetahui situasi apa yang akan terjadi setelah keputusan reformasi pajak AS sepanjang negara lain belum memberikan reaksinya.

"Kita juga belum mengetahui reaksi dari banyak negara. Jadi jangan hanya dianggap AS yang mengambil kebijakan saja, negara lain juga bisa. Situasi belum bisa terbaca dengan baik sepanjang negara lain belum memberikan reaksi terhadap penurunan pajak AS," ucap dia. Ia juga enggan berkomentar banyak ketika ditanya mengenai kemungkinan terjadinya perang tarif. "Kalau negara lain belum menurunkan ya akan ada, karena bersaing. Kita lihat saja perkembangannya," kata dia.

Menurut Peneliti Institute Development of Economic and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara, pengaruh reformasi kebijakan pajak AS lebih besar dibanding faktor kenaikan Federal Reserve atau The Fed. Kebijakan pajak baru tersebut dapat menimbulkan capital outflow hingga 2018. “Capital outflow diprediksi terjadi hingga awal 2018. Tapi saya belum tahun perkiraannya berapa," kata Bhima.

Bhima menambahkan daya tarik reformasi pajak membuat negara berkembang yang sebelumnya banjir likuiditas paska krisis Eropa 2013 kini mulai pulang ke Amerika Serikat. Tercatat aliran capital flight mencapai Rp61 triliun selama enam bulan terakhir. “Investor asing terus mencatat posisi jual hingga Desember,” imbuh dia.

Kendati demikian, Bhima meyakini Bank Indonesia sudah menyiapkan langkah antisipasi untuk menstabilkan nilai tukar rupiah yang cenderung fluktuatif. Bank sentral dapat menggunakan cadangan devisa dalam menjaga stabilitas mata uang Garuda. "Untuk kurs rupiah memang cenderung fluktuatif dengan tren melemah. Tapi BI masih ada di pasar dan menggunakan cadangan devisa untuk stabilkan rupiah,” tandasnya.

BERITA TERKAIT

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival NERACA Jakarta - Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), setiap tahun ada 23-48…

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival NERACA Jakarta - Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), setiap tahun ada 23-48…

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…