Mudahkan Investor Saham - BEI Rilis Indeks Kapitalisasi Pasar Kecil

NERACA

Jakarta – Menjawab kebutuhan pasar, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan Indeks IDX Small-Mid Cap (SMC) yang merupakan saham-saham dengan kapitalisasi pasar kecil dan menengah yang terdiri dari IDX SMC Composite dan IDX SMC Liquid .

Peluncuran kelompok indeks IDX yang baru ini dilakukan karena adanya kebutuhan akan alternatif jenis indeks saham yang baru lantaran saat ini sebagian besar indeks saham yang ada di BEI hanya mengukur performa saham dengan kapitalisasi pasar yang besar. “Apalagi karena banyaknya permintaan adanya indeks dari small mid cap baik yang composite dan juga likuid. Peluncuran indeks ini adalah satu langkah untuk memfasilitasi hal tersebut," kata Samsul Hidayat, Direktur BEI di Jakarta, Kamis (21/11).

Terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk masuk ke dalam jajaran indeks IDX Small Mid Cap ini, yakni emiten-emiten dengan kapitalisasi pasar antara Rp 1 triliun hingga Rp 50 triliun. Selain itu terdapat juga Small Mid Cap Liquid yang dipilih berdasar likuiditas nilai transaksi, free float dan juga harga saham. Selain itu, BEI memperhatikan aspek-aspek lain seperti kondisi keuangan, kelangsungan usaha, cakupan riset dan analis efek.

Pada periode 21 Desember 2017 hingga Januari 2018 akan ada 313 emiten yang terdaftar dalam indeks IDX SMC Composite dan 50 saham yang masuk dalam daftar indeks IDX SMC Liquid. Pada perdagangan kemarin, indeks SMC Composite dibuka di angka 249, sementara indeks IDX SMC Liquid dibuka di angka 320.

Selain itu, BEI dan Pefindo meluncuran Indeks Pefindo i-Grade yang merupakan indeks saham yang terdiri atas saham-saham pilihan dari 30 perusahaan tercatat. Kata Direktur Utama PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Salyadi Saputra, emiten tersebut merupakan yang mendapatkan peringkat Investment Grade dari Pefindo. Indeks Pefindo i-Grade merupakan hasil kerja sama antara BEI dengan Pefindo.”Indeks Pefindo i-Grade dipilih dari saham perusahaan-perusahaan tercatat yang mendapatkan peringkat Investment Grade atau peringkat idAAA sampai idBBB- dari Pefindo," ujarnya.

Selanjutnya, kata Salyadi, indeks Pefindo i-Grade dipilih 30 saham menggunakan kriteria likuiditas dan ukuran kapitalisasi pasar. Selain itu, pemilihan saham-saham yang menjadi konstituen indeks Pefindo i-Grade juga memerhatikan kriteria kepatuhan dan indikasi manipulasi perdagangan.”Ini dilihat dari jumlah sanksi suspensi perdagangan dan indikator Unusual Market Activity (UMA) di BEI," tutur dia.

Peninjauan berkala atas konstituen Indeks PEFINDO i-Grade juga dilakukan setiap enam bulan, yaitu Mei dan Desember. Selanjutnya, akan diperbarui setiap Hari Bursa pertama pada Januari dan Juni. Indeks ini menggunakan Hari Dasar pada 28 Desember 2012 dengan indeks awal 100 poin. Adapun metode penghitungan ketiga indeks baik Indeks IDX SMC Composite, Indeks IDX SMC Liquid, maupun Indeks Pefindo i-Grade menggunakan kapitalisasi pasar sebagai bobot harga saham.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…