Industri Batik Cirebon - Menggeliat, Namun Pengelolaannya Belum Jelas

Cirebon - Pembangunan pasar batik di Plered Kabupaten Cirebon, hingga saat ini pengelolaannya masih belum jelas. Entah itu diserahkan kepada Disperindag atau dikelola oleh pihak ketiga, hingga saat ini masih mengundang tanda tanya.

Padahal, ratusan calon pedagang batik saat ini sudah kasak kusuk agar bisa menempati kios berukuran 3x3 meter ini. Pihak perekonomian ketika ditanya masalah ini mengaku tidak mau menahu, begitu pun dengan Disperindag Kabupaten Cirebon, masih tutup mulut.

Namun, Kabid Perindustrian Disperindag Kabupaten Cirebon Supardi menyebutkan, ada yang lebih penting ketimbang mengurusi siapa pengelola pasar batik.

Kepada Neraca, Rabu (1/2), Supardi mengatakan, dibangunnya pasar batik adalah wujud kepedulian Pemkab Cirebon untuk membantu para pedagang kecil, pada industri batik Cirebon. Masalahnya, selama ini keuntungan showrom di kampung batik Trusmi sangat besar dibanding dengan keuntungan para pengrajin batik itu sendiri. Dibangunnya pasar batik kata Supardi, sasarannya sebagai pengembangan industri batik yang ada di Kabupaten Cirebon.

“Pasar batik ini murni diperuntukan bagi pedagang-pedagang kecil usaha batik Cirebon. Konsepnya sangat jelas, karena harus semua berjualan batik. Terlepas nanti ada yang berjualan selain pakaian batik, mungkin nanti ada aturan lagi karena perlu masukan semua pihak,” kata Supardi.

Supardi mengaku tidak khawatir dengan adanya persaingan usaha antara showrom kampung batik Trusmi dengan pedagang pasar batik nantinya. Menurutnya, persaingan usaha merupakan hal yang wajar, karena semuanya kembali kepada selera pelanggan. Pasalnya, produksi batik cirebon sudah mempunyai pelanggan tetap dan memang mempunyai corak yang unik, serta beda dengan batik lainnya.

“Kami tidak khawatir dengan persaingan bisnis atara pedagang pasar batik dengan pedagang di showrom kampung batik trusmi. yang menentukan kan pelanggan itu sendiri. Kualitas batik cirebon bagus kok, dan beda dengan yang lain”, tegas Supardi.

Data yang berhasil dihimpun menyebutkan, hingga tahun 2010 menyebutkan, ada sekitar 323 unit usaha Batik. Usaha tersebut tersebar di beberapa sentra,  yaitu sentra Trusmi, Kalibaru, Kalitengah, Panembahan serta sentra Ciwaringin. Namun karena sentra Batik terbesar memang berada di Wilayah Trsumi, Batik Cirebon lalu lebih dikenal dengan istilah Batik Trusmi.

Data tersebut mencakup 160 unit usaha berada di sentra pengrajin Batik Terusmi, dan sisanya tersebar di sentra-sentra batik yang ada. Dari segi tenaga kerja, industri kerajinan Batik Trusmi ini memang cukup besar. Ada sekitar 3.518 tenaga kerja, yang setiap hari menggantungkan nasibnya pada insdustri kerajinan ini. Nilai investasinyapun cukup tinggi, yaitu sekitar Rp10.455.250,-, dengan nilai produksi yang mencapai pada kisaran angka Rp63.111.213,-. Sementara itu, kapasitas produksi mencapai 19.521 kodi/tahunnya.

Tercatat, saat ini ada sekitar 400 lebih motif batik yang dimilki industri pengrajin Batik Trusmi. Namun, motif Kraton serta motif Pesisiran, tetap menjadi ciri khas Batik Trusmi. Beberapa pecinta seni menilai, Batik Trusmi mempunyai nilai estotika serta goresan seni Filosofi tingkat tinggi. Namun, Batik Tulis Trusmi tetap menjadi primadona pecinta Batik, karena nilai seninya yang lumayan tinggi. (man)

 

BERITA TERKAIT

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…