Danai Refinancing - Indah Kiat Bakal Rilis MTN Rp 450 Miliar

NERACA

Jakarta - PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) dalam waktu dekat bakal merilis instrumen surat utang berjangka menengah atau medium term notes (MTN) senilai Rp450 miliar. Penandatanganan perjanjian penerbitannya sudah dilakukan pada 15 Desember lalu.

Direktur sekaligus Corporate Secretary Indah Kiat Pulp & Paper Heri Santoso dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, surat utang itu nantinya bakal digunakan untuk me-refinancing utang dan juga mencukupi modal kerja serta belanja modal perusahaan. Dipilihnya MTN sebagai sumber pendanaan eksternal perusahaan dikarenakan waktu pencairannya yang relatif lebih cepat ketimbang pinjaman bank.

Mengacu pada laporan keuangan perusahaan per 30 September 2017, penerbitan MTN ini hanya mencapai 0,0013% dari nilai ekuitas perusahaan yang sebesar Rp41,79 triliun. Perseroan menunjuk PT Sinarmas Sekuritas sebagai arranger dalam aksi korporasi tersebut. Lebih lanjut dirinya mengatakan, MTN ini berjangka waktu 2 tahun dengan tingkat suku bunga tetap 10,25%. Sementara bertindak sebagai agen pemantau adalah Bank BNI.

Sebagai informasi, tahun ini perseroan membidik pertumbuhan penjualan sebesar 5%. Bila pada tahun lalu, emiten produsen kertas ini membukukan penjualan sebesar US$ 2,72 miliar artinya tahun ini INKP membidik pendapatan berkisar US$ 2,86 miliar. Hingga kuartal dua 2017, pertumbuhan penjualan INKP diklaim masih linear dengan target. Manajemen berharap, penjualan tersebut bisa stabil sampai dengan akhir tahun nanti. "Komposisi penjualannya pun masih sama porsinya,”kata Suhendra Wiriadinata, Direktur INKP.

Pendapatan INKP selama ini berasal dari kontribusi penjualan pulp, kertas budaya, dan kertas industri serta lainnya. Pada 2016 misalnya, penjualan pulp memberikan kontribusi 32,27%, penjualan kertas budaya memberikan kontribusi 33,43%, dan penjualan kertas industri dan lainnya memberikan kontribusi 34,3%.

Suhendra menyatakan, kontribusi pasar ekspor saat ini masih cukup menjanjikan. Selama ini, pasar ekspor memberikan kontribusi sebesar 60%, sedangkan pasar dalam negeri memberikan kontribusi 40% bagi penjualan INKP. Dia menyatakan, lini bisnis Grup Sinarmas itu, kini tengah membidik perluasan pada pasar Asia, Timur Tengah, dan Afrika. Hal itu didasari dengan melihat potensi permintaan yang masih besar pada negara-negara tersebut. "Market Asia kini cukup kuat," katanya.

 

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…