Proyek Ground Breaking Terjual 60% - PPRO Optimis Kinerja Bakal Melebihi Target

NERACA

Jakarta – Menutup tahun 2017 yang tinggal menghitung hari,  memacu optimistis PT PP Properti Tbk (PPRO) bila pencapaian kinerja tahun ini melebihi target dan prospek di tahun depan akan jauh lebih baik lagi. Untuk tahun ini, perseroan menyebutkan optimistis pencapaian kinerja melebihi target disuport oleh beberapa pelaksanaan ground breaking proyek apartemen PPRO sepanjang tahun 2017 ini. Dimana lima apartemen di Bekasi, Bandung, Surabaya dan Malang telah diground breaking pekan lalu.

Taufik Hidayat, Direktur Utama PPRO dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, pemasaran dari proyek-proyek yang ground breaking telah mencapai minimal 60%, sehingga sebagai bentuk komitmen perseroan ke konsumen ground breaking langsung dilaksanakan. Disebutkan, pemasaran (pre sales) perseroan pada tahun ini ditargetkan mencapai Rp 3 triliun atau tumbuh 21% dari perolehan tahun 2016. Dimana kontribusi terbesar atas pencapaian pemasaran di 2017 antara lain dari proyek Grand Kamala Lagoon (24%), Grand Shamaya Surabaya (18%), Alton Semarang (11%), Evenciio Depok (10%), Begawan Malang (9%) dan juga kontribusi dari beberapa proyek realti serta commercial lainnya.

Kemudian sokongan dari aktifitas belanja modal selama 2017 ini juga mendorong pencapaian target pendapatan usaha hingga mencapai angka sekitar Rp 2.7 triliun atau naik 26% dari pencapaian 2016 sebesar Rp 2.1 triliun. Dengan pencapaian pada angka pemasaran dan pendapatan usaha, manajemen yakin laba bersih juga akan terdorong naik. “Kami optimis memperoleh laba bersih di 2017 sekitar Rp 440 miliar, tumbuh 21% dari tahun sebelumnya,”ujar Taufik Hidayat. 

Selanjutnya tahun 2018, kata Taufik, adalah tahun Harvesting. Dimana perseroan akan fokus produksi di landbank yang telah miliki. Oleh karena itu, belanja modal tahun depan sebesar sekitar Rp 1.8 triliun diutamakan untuk pembayaran cicilan landbank yang dibeli tahun sebelumnya. Lalu utang baru sebagian besar untuk refinancing bukan untuk tambah landbank.

Tahun depan, perseroan menargetkan pertumbuhan pemasaran sebesar 25-30% dengan laba bersih tumbuh sekitar 20-25%. Maka untuk memperkuat financing perseroan, PPRO menggandeng perbankan untuk meningkatkan penjualan. Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Bank Mandiri”) melalui Program KUAT (Kejutan Ulang Tahun di Akhir Tahun 2017), dengan program ini konsumen bisa mengajukan DP sebesar 5% dan bunga hanya 4,4% fixed selama 1 tahun.

Kemudian bersama Bank Tabungan Negara Tbk. (“Bank BTN”) diluncurkan Program Bunga Spesial 4,1% fixed 1 tahun. Kedua program tersebut berakhir di akhir Desember 2017 nanti. “Dengan dua program perbankan tersebut diyakini target pemasaran (pre sales) kami sebesar Rp 3 triliun di tahun 2017 ini akan tercapai”, pungkas Taufik.

Menurut Taufik, tahun ini menjadi tahun yang spesial bagi PPRO. Target laba bersih Rp 440 miliar dan ada dua program perbankan yang memberikan bunga spektakuler sebesar 4,4% dan 4,1%. Dan tepat di 2017 ini PPRO sebagai perusahaan terbuka berkiprah di industri properti sudah 4 tahun.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…