NPF Bank Syariah Diprediksi Membaik di 2018

 

NERACA

 

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) perbankan syariah dapat lebih baik atau menurun di 2018. "Saya rasa tahun depan harusnya bisa lebih baik karena ada pertumbuhan pembiayaan 10 persen hingga 14 persen," kata Kepala Departemen Perbankan Syariah OJK, Ahmad Soekro Tratmono, dalam temu media di ruang pers OJK, Jakarta, Jumat (15/12).

Ia juga mengatakan bahwa perbankan syariah sudah mulai berbenah di tahun 2017, sehingga hal tersebut akan mendukung pembiayaan syariah di 2018, ditambah dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan di atas lima persen. Soekro mengakui bahwa NPF perbankan syariah memang lebih tinggi dibandingkan perbankan konvensional. OJK mencatat NPF "gross" bank syariah per Oktober 2017 mencapai 4,12 persen sementara perbankan konvensional 2,96 persen pada periode yang sama.

Sejak triwulan IV-2016 sampai Oktober 2017, NPF "gross" perbankan syariah cenderung membaik atau menurun, namun masih selalu berada di atas rasio perbankan konvensional. Oleh karena itu, Soekro mengimbau bank syariah untuk lebih berhati-hati dan selektif dalam pembiayaan. "Kami mengarahkan ke usaha kecil menengah karena basisnya besar dan cocok untuk pembiayaan perbankan syariah," ucap dia. Berdasarkan data total aset keuangan syariah di Indonesia, OJK mencatat jumlah pembiayaan syariah per Oktober 2017 mencapai Rp35,63 triliun.

Jangan Hanya Rencana

Di tempat terpisah, Direktur Perbankan Syariah CIMB Niaga Pandji P Djajanegara mengharapkan pengembangan perbankan syariah oleh pemerintah agar semakin tumbuh lebih baik dan maju seperti perbankan konvensional, sehingga jangan hanya menjadi rencana. "Dari sisi komitmen, sebenarnya sudah ada. Hanya yang paling penting itu kan implementasi, bukan hanya rencana," ujar Pandji.

Saat ini, total aset perbankan syariah mencapai Rp388,65 triliun alias pangsa pasarnya hanya 5,46 persen terhadap aset perbankan nasional. Pangsa pasar tersebut masih jauh tertinggal dibandingkan Negeri Jiran, Malaysia, yang pangsa pasarnya mencapai 30 persen. Pada 2016, pangsa pasar perbankan syariah meningkat dari 4,8 persen menjadi 5,2 persen salah satunya karena konversi Bank Pembangunan Daerah (BPD) Aceh menjadi bank syariah yang menyumbang aset terhadap perbankan syariah sekitar Rp25 triliun.

"Selain itu, perbankan konvensional pada tahun lalu juga relatif masih melambat. Kalau perbankan konvensional melaju kencang lagi, pangsa pasar kita bisa saja turun lagi," kata Pandji. Dalam Roadmap Keuangan Syariah sendiri, pangsa pasar perbankan syariah ditargetkan mencapai 10 persen pada 2019. Namun tampaknya, target yang harus dicapai dalam dua tahun ke depan tersebut akan berat untuk dicapai.

Oleh karena itu, lanjut Pandji, pihaknya menunggu komitmen pemerintah untuk mengembangkan keuangan syariah menjadi lebih maju dan juga berpihak terhadap perbankan syariah. Ia berharap rencana-rencana yang disusun dalam kerangka dasar atau roadmap, tidak hanya sekedar menjadi cita-cita namun tidak bisa dicapai. "Seperti di perbankan konvensional, pada 2017 porsi SME atau UKM harus 10 persen, tahun depan 15 persen, itu sudah diwajibkan, Tapi di syariah, itu baru roadmap. Kita berharap ada semacam Surat Edaran dari OJK agar perbankan syariah mencapainya. Selaiin itu, untuk proyek-proyek infrastrutkur yang 'goverment guarantee', kasih dong ke perbankan syariah," ujar Pandji.

 

BERITA TERKAIT

Bank Muamalat Pastikan Ketersediaan Uang Tunai - Ramadan dan Idul Fitri

    NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mendukung program Bank Indonesia untuk memastikan kesiapan uang tunai layak…

Satgas Hentikan Dua Entitas Keuangan Ilegal

  NERACA Jakarta – Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas Pasti) menghentikan kegiatan usaha Bartle Bogle Hegarty (BBH) Indonesia…

OCBC NISP Targetkan Akuisisi Bank Commonwealth Rampung Kuartal II

    NERACA Jakarta – Presiden Direktur PT OCBC NISP Tbk (OCBC) Parwati Surjaudaja mengatakan perseroan menargetkan proses akuisisi PT…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Bank Muamalat Pastikan Ketersediaan Uang Tunai - Ramadan dan Idul Fitri

    NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mendukung program Bank Indonesia untuk memastikan kesiapan uang tunai layak…

Satgas Hentikan Dua Entitas Keuangan Ilegal

  NERACA Jakarta – Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas Pasti) menghentikan kegiatan usaha Bartle Bogle Hegarty (BBH) Indonesia…

OCBC NISP Targetkan Akuisisi Bank Commonwealth Rampung Kuartal II

    NERACA Jakarta – Presiden Direktur PT OCBC NISP Tbk (OCBC) Parwati Surjaudaja mengatakan perseroan menargetkan proses akuisisi PT…