Pasok Permintaan PLN - DWGL Kejar Produksi 8 Juta Ton Batu Bara

NERACA

Jakarta – Resmi mencatatkan saham perdananya di pasar modal pada perdagangan Rabu (13/12), PT Dwi Guna Laksana Tbk (DWGL) langsung memacu target bisnis tahun depan lebih agresif lagi. Dimana emiten tambang batu bara ini, membidik produksi batubara tahun mencapai 6 juta metrik ton di 2018. Sedangkan, tahun ini, produksi diperkirakan mencapai 3 juta metrik ton.

Saat ini, perusahaan banyak menjual dan mengirim batubara untuk pasar domestik. Selain fokus pada produksi batubara, perseroan juga meningkatkan pendapatan dari pelayanan pelabuhan. Hal ini juga ditujukan untuk meningkatkan sisi pendapatan perusahaan. “Kami menyasar proyek-proyek lokal," kata Zulfian Mirza, Direktur Utama DWGL di Jakarta, kemarin.

Permintaan batubara untuk pasar lokal banyak terserap untuk PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Ini sekaligus mencatatkan PLN sebagai konsumen terbesar dari DWGL. Saat ini, DWGL memiliki konsesi tambang di wilayah Kalimantan Selatan. Wilayah ini dinilai strategis karena dekat dengan pasar distribusi batubara. Diantaranya kontrak mayoritas berada di wilayah Jawa dan Sulawesi. "Mitra strategis kami seperti PT Borneo Indobara dan beberapa coal mining di Kalsel," lanjutnya.

Spesifikasi batubara yang dipasarkan memiliki tingkat kalori sebesar 4.200 kilo kalori per kilogram (kkal/kg). Zulfian menyatakan, saat ini perusahaan memiliki deposit batubara hingga mencapai ratusan juta ton. Hal ini dilakukan untuk mengkover kontrak perseroan yang masih 20 tahun lagi. Kontrak yang dimaksud yakni kontrak dengan PLN. Di mana perusahaan telah menjalin Perjanjian Jual Beli Batubara (PJBB) sejak 2009. Sebelumnya, perusahaan memperoleh Izin Usaha Pertambangan (IUP) pada tahun 2007. Dalam kontrak tersebut DWGL memasok batubara untuk tujuh PLTU. Diantaranya terletak di Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Kalimantan.

Kontrak dengan PLN tersebut, akan berakhir tahun 2029. Pada tahun 2012, Perseroan kembali menandatangani tiga PJBB dengan PLN untuk memasok batubara ke PLTU di Sulawesi dan Jawa Timur. PJBB terakhir yang ditandatangani oleh Perseroan PLTU di Jawa Timur pada tahun 2013. Perseroan memasok batubara kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebesar ± 157.000 MT per bulan.

Pada debut perdananya di pasar modal, saham DWGL dibuka naik 69,33% menjadi Rp254 per saham dari harga perdana. Perseroan melepas 3,1 miliar saham. Saham DWGL dipatok dengan harga penawaran perdana atau initial public offering (IPO) sebesar Rp 150 per saham. Dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Dari aksi pencatatan saham tersebut, perusahaan membidik dana segar sebesar Rp 465 miliar.

Dwiguna Laksana juga akan menerbitkan 155 juta waran Seri I berbarengan dengan penerbitan saham baru ini. Nantinya, setiap 20 saham baru berhak memperoleh satu waran. Adapun harga pelaksanaan waran ini ditetapkan di harga Rp 187 per waran. Dwiguna Laksana merupakan perusahaan batubara yang berbasis di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Perusahaan telah menunjuk PT Sinarmas Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek untuk IPO.

BERITA TERKAIT

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…