Neraca. Dalam merealisasikan kenangan manis masa lalu dan moment berbagi antara ibu dan anak remajanya, Wall’s mengadakan beragam aktifitas menarik. Kali ini Wall’s mengemasnya dalam acara “Pasar Puter Wall’s Dung-Dung.” 

Wall’s mencoba menghadirkan rentetan momen manis dari dua jaman. Yakni ketika orang tua masih muda dan masa kini. Pesan moral yang di sampaikan melalui kegiatan ini adalah tiap jaman memiliki cerita unik tersendiri, namun selalu ada benang merah nilai tradisi yang terus bertahan.

Program kegiatan yang di selenggarakan kali ini merupakan implementasi dari kegiatan CSR (Corporate Sosial Responsibility) dari PT Unilever Indonesia melalui salah satu Brand ternama mereka Wall’s.  Program yang bertema ”Our Story, Your Story” mendukung serta memfasilitasi hubungan yang harmonis antara ibu dan anak remajanya melalui momen kebersamaan yang menyenangkan. Para ibu diajak bernostalgia dan berbagi cerita manis dari masa mudanya sehingga bisa menjadi panutan yang memiliki nilai positif bagi anak remaja mereka.

Sebagai perusahaan yang mempunyai tanggung jawab yang tinggi terhadap masyarakat secara berkelanjutan Unilever menjalankan program-program CSR tidak hanya pada bentuk korporasi, tetapi juga pada brand-brandnya.

Beberapa program sosial kemasyarakatan yang dilakukan PT Unilever Indonesia adalah Kampanye Cuci Tangan Dengan Sabun (Lifebuoy), Program Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut (Pepsodent), Program Pelestarian Makanan Tradisional (Bango), Program memerangi Kelaparan dan Membantu Anak Indonesia yang Kekurangan Gizi (Blue Band).

Dalam bidang korporasi, dibawah komando Yayasan Unilever Indonesia, Unilever menjalankan tanggung jawab perusahaannya dalam bidang program Pemberdayaan masyarakat atau UKM, Program Edukasi kesehatan masyarakat, dan Program Lingkungan.

Dalam menghadapi anak usia remaja sangatlah membutuhkan cara-cara khusus, hal ini dikarenakan keunikan perkembangan mereka dalam pola pergaulan serta informasi-informasi yang diterimanya. Remaja adalah perkembangan menuju dewasa, dari fase ini peralihan menjadi dewasa sering kali ditandai dengan rasa keingin tahuan dan rasa ingin mencoba yang cukup tinggi.

Sebagai langkah menuju komunikasi yang efektif, orangtua disarankan untuk meluangkan waktu eksklusif bersama remaja dalam arti hanya ada dua orang yaitu anak bersaya ayah atau ibu dalam konteks santai dimana orang tua sedang tidak mengalami kelelahan.

Imbauan ini disambut baik oleh sutradara kondang Nia Dinata yang turut hadir dalam acara Wall’s kali ini. “sebagai seorang ibu saya sangat setuju bahwa cara kita menghadapi anak harus disesuaikan dengan umurnya”. Ujar Nia.

Berangkat dari kondisi seperti ini para orang tua diharapkan selalu dapat meluangkan waktu berkualitas bersama anak-anaknya dan mendengarkan pandgan mereka selayaknya seorang teman. Hal ini dapat menjadi hal yang relevan karena cerita penuh kasih dan kenangan manis dari masa lalu sang ibu atau ayah dapat menjadi inspirasi bangi sang anak.

Semua orang tua memiliki cerita yang unik dan drama tersendiri ketika memasuki masa remaja, seringkali cerita dan drama ini mirip dengan apa yang sedang dialami oleh sang anak. Pesan serta pengalaman dari orang tua tersebutlah yang akan dapat diterima oleh sang anak apabila dalm proses penyampaiannya disampaikan dengan cara yang tepat tanpa kesan menggurui, dalam suasana penyampaian yang santai dan menyenangkan.