KOTA SUKABUMI
Sempat Langka, Gas LPG 3 Kg Kembali Stabil
NERACA
Sukabumi - Sempat terjadi kelangkaan terhadap liquefied petroleum gas (LPG) 3 Kg di wilayah Sukabumi beberapa hari lalu. Membuat pemerintah setempat dan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Sukabumi melakukan operasi pasar. Bahkan tindakan yang dilakukan dengan OP tersebut akhirnya gas 3 Kg tersebut sudah mulai stabil.
"Sudah mulai stabil. Awal Desember ada peningkatan kebutuhan hingga 20 persen, sehingga pasokannya berkurang," aku Ketua Hiswama Migas Sukabumi Yudha Sukmagara saat ditemui di sela-sela kegiatan rapat di salah satu Hotel kawasan Jalan salabintana Kabupaten Sukabumi, Selasa (12/12).
Yudha mengatakan, yang menjadi salah satu faktor penyebab kelangkaan adalah masih banyaknya restoran yang menggunakan gas bersubsidi tersebut. Padahal gas 3 Kg itu peruntukannya bagi masyarakat kurang sejahtera."Gas LPG 3 Kg itu seharusnya untuk yang berhak, tapi masih digunakan oleh restoran atau orang yang mampu dan itu sebenarnya tidak boleh," ucapnya.
Yudha mngungkapkan, pasokan LPG 3 Kg untuk wilayah kota ataupun kabupaten Sukabumi sebanyak 2,3 juta setiap bulanya. Dimana untuk Kabupaten sebanyak 1,6 juta dan untuk wilayah Kota Sukabumi berjumlah 700 ribuan setiap bulannya pasokan elpiji 3 Kg di Kabupaten Sukabumi sebanyak 1,6 juta. Sedangkan di Kota Sukabumi sebanyak 700 ribuan."Kita akan terus pantau stok gas 3 Kg di Kota dan Kabupaten Sukabumi," ungkapnya.
Yudha juga mengimbau agar masyarakat yang mampu agar tidak membeli gas ukuran 3 Kg melainkan untuk mengganti ke ukuran 5,5 Kg. Sehingga gas elpiji bersubsidi tersebut betul-betul dipakai oleh orang-orang yang berhak."Dari masyarakat berekonomi tinggi hingga setingkat kepala desa atau lurah seharusnya tidak memakai elpiji 3 Kg," terangnya.
Selain itu, saat ini masyarakat bisa mendapatkan elpiji 3 Kg dan 5,5 Kg di SPBU. Sebab, seluruh SPBU saat ini sudah diwajibkan untuk menjualnya."Untuk mengetahui HET (harga eceran tertinggi) ataupun saat terjadi kelangkaan bisa mengecek ke SPBU terdekat," pungkasnya. Arya
NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…
NERACA Jakarta - Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak terpisahkan dalam keseharian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor perdagangan…
NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…
NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…
NERACA Jakarta - Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak terpisahkan dalam keseharian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor perdagangan…
NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…