Data Inflasi Februari Menjadi Katalis IHSG

NERACA

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, dibuka menguat tipis 5,96 poin di tengah minimnya transaksi perdagangan dan bayangan inflasi pada februari yang akan naik. IHSG BEI menguat 0,17% ke posisi 3.449,49 poin dan kelompok 45 saham-saham unggulan (LQ45) juga menguat 1,53 poin (0,25 %) ke level 609,22. 

Analis Anugerah Sekurindo Indah, Viviet S Putri mengatakan, minimnya sentimen positif membuat indeks hanya menguat tipis. "IHSG masih dapat menguat tipis di tengah minimnya transaksi,” katanya di Jakarta, Senin (28/2).

Di tambahkannya, perdagangan saham yang kurang ramai salah satunya dipicu pelaku pasar yang wait and see (menunggu dan mencermati) terhadap ekspektasi inflasi yang akan naik. "Meluasnya bayang-bayang tekanan inflasi yang tinggi di bulan Februari membuat sebagian investor ragu-ragu dalam menempatkan dananya di BEI," ungkapnya.

Namun, lanjut dia, kinerja keuangan emiten yang diekspektasikan baik mampu merayu investor untuk kembali mengambil posisi beli. Disisi lain, dinaikkannya "outlook" peringkat utang Indonesia oleh Fitch rating dapat memberikan sentimen positif. "Ada kemungkinan dengan kenaikan itu, gerakan indeks tidak terlalu tertekan dengan sentimen negatif dari global market,”paparnya. 
Hingga pukul 09.45 WIB kemarin, indeks BEI berada dalam posisi posisif atau menguat 2,12 poin (0,06 persen) di posisi 3.445,53. Sementara bursa Regional seperti Indeks Hang Seng melemah 13,78 poin (0,06%) ke level 23.005,81, Indeks Nikkei-225 turun 65,65 poin (0,62 persen) ke level 10.461,11, dan Indeks Straits Times melemah tipis 25,50 poin (0,84%) ke level 2.99,66.

Kemudian menutup perdagangan sesi I, IHSG melemah sangat tipis 0,882 poin (0,02%) ke level 3.442,648. Sementara Indeks LQ 45 menguat tipis 0,412 poin (0,07%) ke level 608,107. Sepinya transaksi juga minimnya sentimen positif membuat indeks melemah sangat tipis 0,882 poin.
Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 40.809 kali pada volume 1,471 miliar lembar saham senilai Rp 1,698 triliun. Sebanyak 81 saham naik, 103 saham turun, dan 72 saham stagnan. Mayoritas bursa di regional mulai balik arah ke zona hijau yang pagi tadi masih terjebak di teritori negatif. Namun, bursa Singapura masih ketinggalan dengan penurunan tipis.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Unilever (UNVR) naik Rp 450 ke Rp 15.950, Astra Internasional (ASII) naik Rp 350 ke Rp 51.900, Astra Agro (AALI) naik Rp 300 ke Rp 21.750, dan BCA (BBCA) naik Rp 150 ke Rp 6.250.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 550 ke Rp 35.500, Sarana Menara (TOWR) turun Rp 450 ke Rp 44.750, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 450 ke Rp 10.050, dan Semen Gresik (SMGR) turun Rp 350 ke Rp 8.250.

Selanjutnya, menutup perdagangan, indeks berbalik arah. Dimana IHSG menguat 26,828 poin (0,77%) ke level 3.470,348. Sementara Indeks LQ 45 naik 6,323 poin (1.04%) ke level 614,018. Penguatan indeks di dorong oleh sentimen positif dari penguatan bursa-bursa di Asia.

Menunggu kabar inflasi, maka angka inflasi akan menjadi katalis bagi pergerakan IHSG. Oleh sebab itu,  disaat pembukaan nanti diawal bulan Maret (1/3), indeks diperkirakan bergerak di kisaran 3.410-3.530. Level 3,423 menjadi level kunci untuk pergerakan IHSG dengan PGAS dan BBRI menjadi saham pilihan hari ini.

Sebelumnya, investor asing melakukan transaksi penjualan bersih (foreign nett sell) senilai Rp 234,786 miliar di pasar reguler dan negosiasi. Asing banyak melepas saham-saham tambang dan bank. Meski asing lepas saham, tidak banyak sektor industri di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang melemah. Mayoritas masih menguat dengan kenaikan tipis.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 79.424 kali pada volume 2,845 miliar lembar saham senilai Rp 3,784 triliun. Sebanyak 116 saham naik, 99 saham turun, dan 89 saham stagnan.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 450 ke Rp 36.500, Astra Internasional (ASII) naik Rp 400 ke Rp 51.950, Astra Agro (AALI) naik Rp 350 ke Rp 21.800, dan Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 250 ke Rp 45.450.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Sarana Menara (TOWR) turun Rp 500 ke Rp 10.000, Astra Otoparts (AUTO) turun Rp 200 ke Rp 13.650, Bank Tabungan Pensiunan (BTPN) turun Rp 150 ke Rp 11.800, dan Multi Prima (LPIN) turun Rp 150 ke Rp 2.300. (bani)

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…