Cara Praktis Hilangkan Lemak di Perut

Bagi sebagian orang, lemak pada bagian perut sangat sulit untuk dihilangkan. Banyak juga yang menyepelekannya, padahal lemak di bagian perut terkait dengan masalah kesehatan yang cukup serius seperti, diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit kardiovaskular. Kegiatan sehari-hari yang padat kerap membuat seseorang lalu abai dan makan sembarangan. Kondisi ini makin diperparah dengan kebiasan gaya hidup yang  tak sehat membuat lemak di perut semakin menumpuk.

Lalu, bagaimana? Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengurangin penumpukan lemak pada bagian perut. Selain berolahraga teratur dan menjaga asupan makanan, ada beberapa cara lain yang tak kalah praktis untuk mengusir lemak di perut. Berikut beberapa di antaranya seperti dilansir dari laman Telegraph:

1. Kurangi minum alkohol

Sebagian orang gemar mengkonsumsi alkohol, namun perlu diketahui keseringan mengkonsumsi alkohol akan menyebabkan penumpukan lemak diperut. Jika dalam sehari mengkonsumsi minuman beralkohol sebanyak dua gelas, berarti itu menambah 72.000 kalori per tahunnya, dan itu setara dengan 20 pon lemak.

Kalori yang terkandung di dalam alkohol sering disebut kalori 'kosong' yang tidak memiliki nilai gizi. Bagi perempuan lemak lebih cenderung disimpan pada bagian pinggul, paha, dan lengan. Sedangkan pria menyimpan lemak pada bagian perut mereka. Agar lemak pada bagian perut berkurang dengan cepat sebaiknya tidak mengkonsumsi alkohol sepenuhnya. Lakukan secara bertahap dengan mulai mengurangi jumlah alkohol yang dikonsumsi.

2. Konsumsi makanan kaya protein

Beberapa penelitian membuktikan, protein sebagai salah satu kunci untuk menghilangkan tumpukkan lemak di perut. Protein akan melepaskan hormon PYY yang akan mengirimkan pesan ke otak sehingga tubuh merasa kenyang. Penelitian lain juga membuktikan, orang yang asupan proteinnya lebih tinggi memiliki tingkat lemak perut yang lebih rendah. Penuhi asupan protein dalam makanan yang akan dikonsumsi setiap harinya.

3. Hindari stres

Saat merasakan stres, tubuh akan melepaskan hormon stres kortisol, yang akan meningkatkan nafsu makan dan akan menyebabkan penumpukkan lemak.  Lakukan hal-hal yang bisa mengurangi rasa stres, pastinya setiap orang memilki caranya masing-masing karena penyebab stres yang dialami setiap orang juga berbeda. Namun beberapa penelitian menunjukkan dengan berolahraga di alam dan latihan meditasi ringan mampu mengurangi rasa cemas dan stres.

4. Kurangi konsumsi gula

Kurangi konsumsi gula, dan jangan sampai terkecoh dengan label makanan yang berlabel diet. Seringkali makanan atau tersebut sering diproduksi dengan menggunakan pemanis buatan yang akan berdampak buruk untuk kesehatan. Pastikan untuk memeriksa label sebelum mengkonsumsi produk tersebut. Sebaiknya mengkonsumsi makanan alami seperti buah dan sayur.

BERITA TERKAIT

Agar Stamina Terjaga Saat Puasa - Penting Pahami Pola Nutrisi Sehat Saat Sahur dan Berbuka

Konsumsi masyarakat saat puasa Ramadan menjadi dua kali lipat, maka penting bagi masyarakat untuk menjaga stamina dengan apa yang dikonsumsi.…

Garmin Rayakan Hari Perempuan - Kampanyekan Jiwa Raga Bugar Lewat Run Like A Girl

Dalam rangka merayakan International Women’s Day 2024, pemimpin smartwatch GPS multisport yang inovatif, Garmin menyelenggarakan perayaan meriah di Indonesia pada…

Bolehkah Anak Terkena Diabetes untuk Berpuasa?

    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut anak dengan diabetes melitus tipe satu aman untuk menunaikan puasa Ramadhan asalkan…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Agar Stamina Terjaga Saat Puasa - Penting Pahami Pola Nutrisi Sehat Saat Sahur dan Berbuka

Konsumsi masyarakat saat puasa Ramadan menjadi dua kali lipat, maka penting bagi masyarakat untuk menjaga stamina dengan apa yang dikonsumsi.…

Garmin Rayakan Hari Perempuan - Kampanyekan Jiwa Raga Bugar Lewat Run Like A Girl

Dalam rangka merayakan International Women’s Day 2024, pemimpin smartwatch GPS multisport yang inovatif, Garmin menyelenggarakan perayaan meriah di Indonesia pada…

Bolehkah Anak Terkena Diabetes untuk Berpuasa?

    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut anak dengan diabetes melitus tipe satu aman untuk menunaikan puasa Ramadhan asalkan…